Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 memperbolehkan siswa IPA, IPS, maupun bahasa memilih program studi (prodi) lintas jurusan. Siswa IPS atau bahasa bisa memilih jurusan IPA, begitu pula sebaliknya.
Namun, seberapa besar kemungkinan siswa IPS atau bahasa bisa lolos prodi IPA/saintek di SNBP? Pertanyaan ini sempat diutarakan salah satu guru asal Tapanuli Utara, Sumatra Utara dalam sosialisasi daring sosialisasi daring Mekanisme Pendaftaran SNBP 2023, Selasa (14/2/2023).
Menurut Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB 2023, Prof Dr Ir Budi Prasetyo Widyobroto, kemungkinannya kecil. Pasalnya, akan ada faktor koreksi dalam SNBP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau menurut saya sih IPS, Bahasa ke IPA itu kesempatannya kecil lah, kemungkinan diterimanya kecil karena ada faktor koreksi nanti," ujar Prof Budi.
"Tapi kalau yang IPA mengambil prodi IPS itu kan banyak anak-anak akuntansi, hubungan internasional, komunikasi itu kan isinya anak-anak IPA semua. Kira-kira paling banyak di situ sehingga itu kira-kira bisa memperhitungkan sendiri kesempatannya seberapa besar dan sebagainya ," lanjutnya.
Prof Budi menekankan para rektor tentunya akan berpikir panjang dalam menerima mahasiswa yang lintas jurusan, sebab tidak mau mahasiswanya tidak dapat menyelesaikan studi di kemudian hari. "Sehingga ya pasti nanti akan ada faktor koreksi dari lintas jurusan tadi," tegasnya.
Dia juga mencontohkan, jika ada seorang siswa IPA mengambil jurusan teknik sipil, maka dia memang memiliki mata pelajaran pendukung sesuai Keputusan Mendikbudristek Nomor 345/M/2022 tentang Mapel Pendukung Prodi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. Sementara, anak IPS dan bahasa tidak demikian jika ingin mengambil jurusan teknik sipil.
"Lha yang di IPS dan Bahasa itu kan nilainya mapelnya saja, mapel nggak ada hubungannya dengan IPA, kemudian mata pelajaran pendukungnya di Kemendikbudristek 345 itu adalah matematika IPS atau matematika bahasa," katanya.
Para Rektor Akan Rapat 21 Februari
Terkait lintas jurusan, Prof Budi menyebut para rektor di Indonesia akan merapatkan hal ini pada 21 Februari 2023 mendatang. Dia juga menyampaikan, perguruan tinggi pasti akan memperhitungkan terkait lintas jurusan ini karena mapel IPS dan mapel IPA berbeda.
"Jadi di situlah perguruan tinggi pasti akan melakukan ada namanya faktor koreksi lintas. Nah, itu kalau dikalikan 0,6 atau 0,5 saja, nilai akhirnya kan jadi kecil, ya pasti enggak diterima. Kira-kira begitu kan," pungkasnya.
(nah/nwk)