Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) angkat bicara terkait kecurangan sejumlah pihak di pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022. Direktur Eksekutif LTMPT Prof. Budi P. Widyobroto mengatakan, peserta SBMPTN 2022 yang bisa memotret dan melakukan kecurangan lain mengindikasikan ada masalah di beberapa pusat UTBK. (detik.com/tag/sbmptn-2022)
"Mereka yang sampai bisa memotret dan sebagainya, itu berarti di beberapa pusat UTBK itu ada masalah. Masalahnya itu kenapa dia bisa lolos, dan kenapa bisa diloloskan, dan sebagainya," kata Budi dalam Konferensi Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SBMPTN 2022, Rabu (23/6/2022).
Budi mengatakan, pusat UTBK yang menjadi lokasi terjadinya kecurangan belum dapat diinformasikan. Sementara itu, sambungnya, peserta yang melakukan kecurangan sudah didiskualifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maaf sementara tidak bisa diinfokan karena baru proses di polisi," kata Budi pada detikEdu.
"Jadi, kalau ada yang bisa memotret dan sebagainya, dari 800 (ribu) sekian orang itu ada yang bisa melakukannya, tetapi kecil (jumlahnya), dan sudah kita diskualifikasi sehingga nilainya tidak keluar. Kemudian jika dia menanyakan ke LTMPT mengapa, kita akan jelaskan. Kita punya bukti, minimal 2 alat bukti, sehingga dari situ adik-adik yang sudah bekerja keras, sudah jujur, tidak akan dirugikan," kata Budi.
Sanksi Administrasi dan Sanksi Pidana di Kecurangan SBMPTN 2022
Ketua LTMPT Prof. Mochamad Ashari mengatakan, peserta dan oknum yang terlibat dalam kecurangan akan dituntut dan dapat diberi sanksi administrasi hingga sanksi pidana.
"Terhadap berbagai dugaan pelanggaran dan atau kecurangan, baik yang bersumber dari Berita Acara Pelaksanaan Ujian (BAPU), sistem UTBK SBMPTN 2022, laporan masyarakat termasuk info yang beredar di media sosial, dan analisis kecurangan, LTMPT melakukan proses pendalaman dengan melakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang tersedia," kata Ashari dalam surat klarifikasi LTMPT atas beredarnya soal UTBK SBMPTN 2022 di media sosial, 19 Juni 2022.
"Peserta dan oknum yang terlibat dalam kecurangan akan dituntut dan diberi sanksi administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik sanksi administrasi maupun pidana," sambungnya.
Soal UTBK SBMPTN 2022 Berbeda Tiap Sesi, Dulu Bisa Dibawa Pulang
Di sisi lain, Budi mengatakan, tidak ada istilah kebocoran di soal UTBK SBMPTN 2022. Sebab, karena ke-28 sesi UTBK 2022 menggunakan soal yang berbeda.
"Bocor itu kan kalau misalkan besok adakan tes, saya sebelum melakukan tes sudah mendapatkan soal. Teman-teman ingat betul dulu, saat masih memakai paper ya, paperless, (soal) cetak, itu soalnya saja boleh dibawa pulang oleh peserta untuk dibahas bimbel dan sebagainya. Sehingga, dengan 28 sesi dan setiap sesi soalnya beda, ini tidak ada kebocoran," kata Budi.
Budi mengatakan, tidak semua konten yang beredar di media sosial terkait kecurangan atau yang disebut kebocoran soal SBMPTN 2022 dengan media kamera merupakan informasi benar. Sebagian di antaranya, sambung Budi, merupakan orang yang membuat konten untuk mencari follower. Sementara itu, metal detector di pusat UTBK sedianya mampu mendeteksi alat yang ditanamkan pada peserta.
(twu/pal)