Pada UTBK-SBMPTN 2022, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi menerapkan aturan baru terkait materi yang diujikan. Dalam pelaksanaannya nanti, akan ada tambahan materi Bahasa Inggris.
Dibanding tahun sebelumnya, materi yang diujikan hanyalah Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Pada Sosialisasi Daring PMB PTN 2022 Minggu (12/12/2021) lalu, Ketua Pelaksana LTMPT Budi P. Widyobroto menjelaskan, tambahan materi ini disebabkan para rektor menilai kemampuan Bahasa Inggris diperlukan untuk mendukung pembelajaran di perguruan tinggi.
Lantas, seperti apa tipe soal yang akan diberikan? Apakah seperti TOEFL (Test of English as a Foreign Language)?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tipe Soal Bahasa Inggris dalam UTBK-SBMPTN 2022
Budi dalam Sosialisasi PDSS, SNMPTN, dan SBMPTN 2022 daring Jumat (24/12/2021) menerangkan, basis materi Bahasa Inggris yang diujikan pada UTBK-SBMPTN 2022 adalah seperti yang diajarkan di SLTA.
"Intinya kalau kita bicara TKA, saintek, soshum itu kan kita ingin melihat sebetulnya capaian dari adik-adik itu mata pelajaran-mata pelajaran di SLTA itu seberapa besar. Kita itu basisnya adalah basis Bahasa Inggris yang diajarkan di SLTA, jadi bukan TOEFL dan yang lain-lain," ujar Budi.
Pasalnya menurut Budi, dalam TOEFL ada listening (mendengarkan) dan sebagainya. Sementara, dalam tes materi Bahasa Inggris UTBK-SBMPTN 2022 tidak ada hal semacam ini.
Dalam sosialisasi sebelumnya, disebutkan bahwa pada seleksi tahun depan akan ada sertifikat untuk materi Bahasa Inggris. Ini berbeda dari tahun sebelumnya di mana sub tes memahami bacaan dan menulis bahasa Inggris memang ada, tapi nilainya tidak dikeluarkan secara tersendiri.
Bobot Nilai Tes Bahasa Inggris UTBK-SBMPTN 2022
Tambahan tes Bahasa Inggris ini sudah pasti memberi pengaruh pada hasil seleksi. Kendati begitu, Budi menyatakan informasi pembobotan ini tidak akan diberikan pada publik. Artinya, seberapa besar pengaruhnya tes tersebut hanya akan menjadi rahasia milik LTMPT.
LTMPT mendefinisikan tambahan Bahasa Inggris dalam UTBK-SBMPTN 2022 ini adalah untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris yang diperlukan di tingkat perguruan tinggi.
(nah/nwy)