Ketua Tim Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih, mengatakan pihaknya telah mengantisipasi potensi terjadinya kecurangan dalam seleksi tersebut dengan sangat ketat.
Salah satunya dengan cara soal ujian yang baru dibuka satu jam sebelum ujian berlangsung. Sehingga, menurut Nasih kemungkinan adanya kebocoran soal sangat kecil.
"Untuk itu, kalau di medsos ada informasi perihal kebocoran, itu hoaks. Atau bahkan soal yang diinformasikan sudah dimodifikasi. Sekali lagi, perihal kebocoran soal kami bisa pastikan tidak terjadi," ujar Nasih yang juga Rektor Universitas Airlangga, Surabaya seperti yang dikutip dari laman resmi Unair.
Tak hanya itu, Nasih juga menegaskan bahwa pihaknya melakukan pengawasan dan penekanan informasi kepada para pengawas untuk tidak menyalin soal. Pasalnya, hal ini sering kali menjadi sumber kegaduhan jika sudah muncul pembahasan di media sosial.
"Meski tidak keluar di soal berikutnya, tapi kalau sudah masuk medsos hal-hal seperti itu bisa bikin gaduh," katanya
Dia juga menyebutkan bahwa tidak ada kendala yang fatal pada hari pertama pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 secara nasional.
"Ada beberapa kendala ringan di salah satu PTN, yaitu 6 server tidak aktif karena belum siap. Selain itu, ada beberapa tempat yang gardu PLN meledak. Namun, kendala yang ada jumlahnya tidak banyak secara nasional," ujarnya.
Mengenai pelaksanaan UTBK di UNAIR sendiri, Nasih mengatakan bahwa semua sudah disiapkan dengan lancar. Mulai dari ketika masuk, skrining awal, transit peserta, hingga masuk ke lokasi ujian. Semua diatur dengan sangat baik sehingga potensi menghindari kerumunan juga bisa dijalankan.
Pelaksanaan di UNAIR ini merupakan contoh gambaran yang diyakini ketua LTMPT juga diterapkan dengan baik, secara mekanisme dan sistemnya di daerah-daerah lain.
Terakhir, Nasih berharap agar masyarakat dapat terus percaya dan menyebarkan informasi positif. Supaya pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 di hari-hari selanjutnya bisa berjalan dengan lancar.
(pal/pal)