Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan pihaknya memang tidak mendapatkan petunjuk teknis mengenai aturan tes COVID-19 oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Tahun lalu, UNS mewajibkan peserta dari luar kota untuk membawa hasil rapid test atau swab PCR.
"Syarat tes antigen tahun ini tidak ada. Karena memang tidak ada kewajiban dari LTMPT untuk mensyaratkan hal tersebut," kata Jamal dalam jumpa pers di UNS, Senin (12/4/2021).
Namun Jamal memastikan telah memperketat protokol kesehatan dalam pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021. Untuk mencegah kerumunan, pihaknya menerapkan pembagian peserta dalam dua gelombang, yakni 12-18 April kemudian 26 April-2 Mei.
"Protokol kesehatan tentu kita perketat, pengecekan suhu hingga pengaturan jaga jarak sudah kita lakukan. Kita bagi peserta jadi dua gelombang. Gelombang satu 13 sesi, gelombang dua 14 sesi," ujar dia.
Jamal juga mengingatkan agar peserta datang pada jadwal yang sudah ditentukan. Sebab kali ini UNS tidak mengadakan UTBK susulan bagi peserta yang berhalangan hadir seperti tahun lalu.
"Tahun lalu memang ada ujian susulan, tapi kali ini UNS tidak. Kami harap peserta hadir sesuai jadwalnya," kata dia.
Adapun jumlah peserta UTBK-SBMPTN 2021 UNS adalah sebanyak 22.385 yang terdiri dari 10.765 pada gelombang I dan 11.620 pada Gelombang II. Dalam pelaksanaan UTBK hari ini, 45 orang tidak hadir, sehingga jumlah peserta hadir yaitu 785 orang.
UNS menyediakan 14 lokasi ujian. Rinciannya, 2 ruang di Fakultas Kedokteran, 3 ruang di UPT TIK, 8 ruang di FMIPA, 5 ruang di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 3 ruang di FSRD, 1 ruang di Fakultas Ilmu Budaya, 2 ruang di FISIP, 1 ruang di Fakultas Hukum, 3 ruang di FKIP-1, 2 ruang di FKIP-2, 6 ruang di Fakultas Teknik, 3 ruang di SV, 3 ruang di UPT-P2B dan 1 ruang di Fakultas Pertanian.
(bai/erd)