Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menilai pembelajaran bahasa Portugis belum tentu diterapkan. Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengatakan, butuh waktu yang panjang untuk menjadikan suatu bahasa sebagai mata pelajaran.
Untuk menjadikan suatu bahasa menjadi mata pelajaran, harus memasukkannya ke dalam kurikulum dan harus dipersiapkan segala sesuatunya
Sebelumnya, wacana pembelajaran bahasa Portugis diutarakan oleh Presiden Prabowo setelah pertemuannya dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta (23/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Unifah bisa jadi wacana pelajaran bahasa Portugis itu merupakan diplomasi. Kendati begitu, ia pun tidak mempersoalkan apabila wacana ini merupakan bagian dari proses diplomasi. Ia menilai semua pihak memang perlu terbuka dengan pelajaran berbagai bahasa asing.
"Yang pasti, pembelajaran bahasa Portugis itu belum tentu itu dilaksanakan, bisa jadi itu merupakan diplomasi," jelasnya kepada awak media pada Kamis (27/11/2025), seperti dilansir oleh detiknews.
"Dan itu sebagai diplomasi, menurut saya, bagus-bagus saja. Kita harus terbuka dengan bahasa mana pun, termasuk bahasa Portugis," kata Unifah.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti sebelumnya menyampaikan pihaknya telah mengkaji bahasa Portugis jika diajarkan di sekolah. Ia mengatakan penerapannya tergantung kesiapan guru.
Respons Menteri Luar Negeri
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyebutkan alasan Presiden Prabowo ingin memasukkan bahasa Portugis ke dalam pembelajaran di skeolah. Ia menyampaikan, penguasaan bahasa Portugis penting untuk meningkatkan kerja sama Indonesia.
Ia semula memaparkan sikap Prabowo yang menjadikan Brasil sebagai salah satu mitra strategis Indonesia. Sugiono mengatakan, Prabowo bahkan membentuk hubungan khusus yang disebut sebagai 'new special relationship' antara RI dan Brasil.
"Dan tadi juga Pak Presiden mengatakan bahwa beliau akan membentuk suatu hubungan yang beliau sebut new special relationship antara Indonesia dengan Brasil," ujar Sugiono di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis lalu (23/10/2025), seperti dilaporkan detiknews.
Ia mengatakan komunikasi menjadi aspek penting untuk kebutuhan kerja sama. Maka dari itu, Prabowo memutuskan untuk memasukkan bahasa Portugis sebagai salah satu bahasa prioritas dalam pendidikan.
"Oleh karena itu tadi disampaikan bahwa akan ada pelajaran bahasa Portugis, karena komunikasi merupakan sesuatu yang penting untuk meningkatkan kerja sama. Untuk itu beliau meminta memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan," ungkapnya
(nah/pal)











































