Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno beri instruksi kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta agar menambahkan mata pelajaran (mapel) bahasa asing di jenjang SMA-SMK. Penambahan mapel bahasa asing ini juga berlaku untuk sekolah perawatan dan kesehatan.
"Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk menambahkan bahasa di setiap SMK kita, sekolah perawatan, sekolah kesehatan," tutur Rano dikutip dari Antara, Jumat (14/11/2025).
Tujuan penambahan mapel bahasa asing di sekolah menjadi upaya pemerintah daerah (Pemda) Jakarta untuk menyiapkan lulusan yang ingin bekerja di luar negeri (LN). Hal ini diperlukan lantaran bahasa asing, seperti Jepang, Mandarin, Inggris, dan lainnya masih jadi hambatan kala penempatan pekerja di LN.
Menurut Rano peluang kerja di LN cukup besar, contohnya Jepang yang membutuhkan 750 ribu pekerja setiap tahun. Meski lulusan RI punya kemampuan mumpuni dan siap kerja, bahasa asing jadi tantangan yang perlu diselesaikan.
"Sebetulnya anak-anak kita siap buat bekerja, hanya problem pertama adalah bahasa asing. Jujur, Dinas Pendidikan kita belum mempersiapkan bahasa dari awal," sambungnya.
Permintaan Rano akan ditindaklanjuti oleh Disdik Jakarta. Diketahui, berbagai mapel bahasa asing akan masuk ke kurikulum SMK mulai tahun depan atau 2026.
Tantangan bahasa bagi pekerja di LN juga dibenarkan oleh Direktur Jenderal Penempatan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Ahnas. Menurutnya hal ini termasuk dalam tantangan pada kesiapan teknis.
Penerapan mapel bahasa Inggris di sekolah dimulai dari jenjang SMA dan SMK diusulkan oleh KP2MI. Harapannya agar lulusan RI ke depan akan mudah mengisi posisi kerja di LN.
"Sehingga pada waktunya nanti ini bisa didorong untuk mempermudah mengisi jabatan-jabatan yang ada di luar negeri," bebernya masih mengutip sumber yang sama.
Peluang kerja di LN memang besar. Berdasarkan data KP2MI per November tahun 2025 ada sekitar 359 ribu lowongan kerja luar negeri. Dari jumlah tersebut, hampir 70 ribu telah terisi.
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib
Di sisi pemerintah pusat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menerapkan bahasa Inggris menjadi mapel wajib pada 2027. Mapel wajib ini akan dimulai dari jenjang SD kelas 3-6 dan seterusnya hingga SMA/SMK.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menilai penerapan mapel wajib bahasa Inggris komitmen pemerintah untuk menyiapkan profil lulusan yang produktif dan berdaya saing global. Untuk mempersiapkan hal tersebut, Kemendikdasmen akan melakukan pelatihan guru pada 2026.
Simak Video "Video: Bahasa Inggris OTW Jadi Mapel Wajib, Pelatihan Gurunya Dimulai 2026"
(det/nah)