Istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda beberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 tentang angka partisipasi kasar (APK) kelompok usia 5-6 tahun yang baru mencapai 74,15 persen. Untuk itu, menurutnya masih ada seperempat anak RI belum mengeyam pendidikan.
"Data ini merupakan salah satu indikator strategis untuk melihat partisipasi pendidikan di Indonesia Artinya masih ada seperempat anak-anak usia 5-6 tahun yang masih harus dijangkau," tuturnya dalam acara Apresiasi Bunda PAUD Nasional di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).
Selvi tak bisa memungkiri bila salah satu tantangan besar dari berjalannya PAUD hadir pada faktor aksesibilitas. Untuk itu, ia memberikan apresiasi bagi para pejuang pendidikan yang telah mendirikan PAUD swasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan swakelola masyarakat ini masih banyak sekali di daerah-daerah, (hal ini) sangat membantu pemerintah dalam memberikan akses pendidikan kepada anak-anak usia dini," jelasnya.
Untuk 2026, Selvi menyebut bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) PAUD mencapai Rp 5,1 triliun. Dengan jumlah anggaran ini, ia optimis bila PAUD bisa diperluas aksesnya hingga daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Respons Kemendikdasmen
Terkait kondisi APK untuk kelompok usia 5-6 tahun, Direktur PAUD Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Nia Nurhasanah beri tanggapan. Menurutnya di 2026, kementerian sudah memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan aksesibilitasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghadirkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk anak PAUD. PIP ini diberikan khusus untuk murid PAUD/TK dari keluarga tidak mampu dengan target 888 ribu murid dengan alokasi anggaran yang disiapkan untuk 2026 adalah Rp 400 miliar.
Selain itu, PAUD juga tergabung menjadi salah satu sasaran yang menerima bantuan program revitalisasi satuan pendidikan. Dengan dibukanya kelas dan sekolah baru, harapannya akses PAUD juga bisa terjangkau
"Tahun depan itu akan ada banyak revitalisasi satuan pendidikan. Harapannya misalnya dengan kelas baru, bahkan kami memberikan bantuan sekolah baru, mereka dapat akses di daerah-daerah yang belum ada PAUD-nya," tegas Nia.
Pentingnya Kehadiran Bunda PAUD
Menyambut Bulan Guru Nasional pada November 2025, Kemendikdasmen menggelar Apresiasi Bunda PAUD. Selvi Gibran menyebut keberlangsungan PAUD saat ini tak lepas dari kontribusi dan dedikasi nyata yang diberikan oleh Bunda PAUD.
Mereka adalah salah satu faktor yang bisa mengawal keberlanjutan dan peningkatan kualitas PAUD di seluruh wilayah Indonesia. Ke depannya, Pembina Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih berharap dedikasi Bunda PAUD dapat memberikan sentuhan warna yang berbeda di masyarakat.
Terutama dengan menggbungkan sifat keibuan yang menurut Selvi pasti sudah dimiliki para Bunda PAUD. Dengan begitu, kementerian bisa menciptakan kebijakan atau program yang sesuai dengan keadaan di daerah.
Kegiatan Puncak Apresiasi Bunda Paud Nasional 2025, Kemendikdasmen memberikan penghargaan kepada 42 Bunda PAUD dari 487 orang pendaftar. Penerima apresiasi dibagi menjadi Bunda PAUD Desa/Kelurahan, Bunda PAUD Kecamatan, Bunda PAUD Kabupaten/Kota, dan Bunda PAUD Provinsi.
(det/nah)











































