Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan pembelajaran daring dan pemulihan psikologis siswa SMAN 72 Jakarta setelah insiden ledakan pada Jumat (7/11/2025). Pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta menerapkan pembelajaran daring (online) mulai hari ini, Senin (10/11/2025) hingga gedung sekolah dinyatakan dapat digunakan lagi.
Area SMAN 72 masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi dari kepolisian. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan pembelajaran akan difokuskan pada pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah.
"Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar siswa - siswi SMAN 72 pulih dan kembali merasa aman," kata Nahdiana, dikutip melalui keterangan resmi dalam situs Pemprov DKI pada Senin (10/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum kegiatan belajar dimulai, Nahdiana menyebut, orang tua akan diundang untuk memberi pemahaman seputar langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama sekolah; psikolog; dan unsur wilayah setempat.
"Saat ini, para petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas PPAPP telah berjaga di lokasi untuk memastikan pendampingan berjalan baik," ujar Nahdiana.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah menegaskan pihaknya akan memberikan dukungan psikologis selama masa pemulihan, tak terkecuali ketika pembelajaran dilakukan secara daring.
Iin mengatakan armada mobil Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) juga dihadirkan di lingkungan sekolah untuk memberi dukungan psikis kepada siswa, guru, dan keluarga terdampak, termasuk warga sekitar yang butuh konseling gratis.
"Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ dan proses pemulihan di sekolah," ungkapnya.
Ia menyebut Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyiapkan jadwal pendampingan klinis dan menurunkan tenaga medis untuk korban yang masih butuh perawatan lanjutan. Iin menyampaikan Pemprov DKI ajakarta berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk memastikan ketersediaan tenaga psikolog dalam mendampingi proses pemulihan korban secara menyeluruh.
(nah/nwk)











































