Matematika menjadi tantangan bagi sebagian besar peserta Tes Kemampuan Akademik (TKA). Mereka bahkan menyebut Matematika menjadi mapel tersulit pada hari pertama pelaksanaan TKA.
Dalam pelaksanaannya, Matematika sebagai mapel wajib di TKA terdiri dari 25 soal yang harus diselesaikan selama 50 menit. Di hadapan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat, murid SMK Negeri 26 Jakarta menyampaikan keluhan sulitnya mapel Matematika secara langsung.
Soal-soal dengan narasi panjang, dinilai sejumlah murid membuat mereka kehabisan waktu untuk menjawab. Salah satu murid SMKN 26 Jakarta, Akbar Zainal, menyebut 50 menit adalah waktu yang singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut Akbar, kira-kira waktunya yang ideal berapa menit?" tanya Wamen Atip.
"Di 1 jam sampai 1 jam 15 menit, Pak," jawab Akbar.
Jika ada tambahan waktu tersebut, Akbar mengaku hasil yang didapatkan pasti akan lebih maksimal.
Matematika Terapan
Atip mengaku sudah mendapat masukan terkait materi matematika di ranah SMK. Berbeda dengan SMA, fokus pembelajaran murid SMK adalah tentang pengembangan keterampilan.
Dengan demikian, ia mendapat usulan agar materi matematika yang diberikan kepada murid SMK lebih ringan, yakni matematika terapan. Atip menambahkan, pemberlakuan Matematika menjadi mapel wajib TKA tidak tanpa alasan.
Menurutnya, matematika tak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari manusia. Untuk murid SMKN 26 Jakarta yang keahliannya berfokus pada pembangunan, matematika tentu akan selalu hadir pada setiap aspek.
Ia mencontohkan, matematika penting pada proses pembuatan jembatan. Agar sebuah jembatan bisa bertahan hingga ratusan tahun, perlu ada perhitungan yang telah dilakukan arsitek atau ahlinya.
"Kan dihitung, kan? Jadi hidup ini adalah matematika. Life is matematika. Matematika is our life. Jadi matematika adalah bagian dari hidup kita," ucapnya.
Kemungkinan Waktu Ujian Matematika Ditambah
Terkait wacana penambahan waktu untuk mapel Matematika wajib, Atip mengaku akan melakukan evaluasi. Saat ini, seluruh petinggi di Kemendimdasmen tengah menyebar ke seluruh wilayah RI untuk menjaring aspirasi sebagai langkah perbaikan.
"Nah, salah satu di antaranya jadi soal waktu (Matematika) ditambah jadi satu jam, nah itu tentunya akan kami evaluasi. Termasuk juga ada yang mengusulkan jumlah soalnya, ada yang mengatakan terlalu banyak, ada yang mengatakan kurang. Mungkin bagi yang berminat, kita akan evaluasi," ucapnya.
(det/twu)











































