Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sempat mengusulkan agar topik soal keamanan pangan dan gizi masuk dalam kurikulum sekolah. Langkah ini dinilai sebagai upaya agar anak lebih paham tentang makanan yang layak dikonsumsi.
Lebih jauh hal ini juga menjadi salah satu langkah pencegahan masalah keracunan menu makan bergizi gratis (MBG). Usul ini kemudian juga didengar oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti sebagai 'Kurikulum MBG'.
Menteri Mu'ti meminta agar masyarakat tak memaknai 'Kurikulum MBG' menjadi sebuah kurikulum pendidikan. Dalam artian, kurikulum yang akan diterapkan di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi 'Kurikulum MBG' jangan dimaknai bahwa itu kurikulum ya. Lagi-lagi kita ini kan kacau mengenai istilah kurikulum," paparnya usai acara dalam acara Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta pada Rabu, (22/10/2025) ditulis Kamis (23/10/2025).
Bila melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah kurikulum diartikan sebagai perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Saat ini, Kemendikdasmen masih memberlakukan dua kurikulum di sekolah, yakni Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013.
Setelah satu tahun masa pemerintahannya, Menteri Mu'ti tidak mengubah dan menghadirkan kurikulum nasional. Untuk memperkuatnya, ia menghadirkan deep learning atau pembelajaran mendalam sebagai metode pembelajaran di sekolah.
Sudah Kerja Sama dengan Menkes
Kembali pada usulan 'Kurikulum MBG', Sekum PP Muhammadiyah itu mengaku sudah bekerja sama dengan Menkes Budi untuk program Sekolah Sehat. Program ini telah berjalan dan bahkan informasi Sekolah Sehat ada di buku-buku bacaan pendukung murid.
"Bacaan pendukung tentang kebiasaan hidup sehat, makan bergizi bahkan ada juga video-video yang berkaitan dengan bagaimana budaya hidup sehat di sekolah," urai Mu'ti.
Untuk itu, ia yakin yang dimaksud oleh Menkes adalah masalah kurikulum secara harfiah. Hal ini belum bisa Mu'ti pastikan lantaran ia belum bertemu langsung dengan Menkes Budi.
"Tapi dari pembicaraan selama ini kami kan sudah berkoordinasi dengan BGN (Badan Gizi Nasional), Menteri Kesehatan untuk bagaimana MBG itu tidak fokus pada makanannya saja. Tapi pada pembentukan karakter melalui MB dan membangun budaya hidup sehat," tegasnya.
Saat ini, Kemendikdasmen telah memiliki modul tentang penanaman karakter dan budaya hidup sehat melalui MBG. Modul ini nantinya akan dikirimkan ke semua sekolah.
"Sehingga harapan kami mudah-mudahan ke depan MBG ini kita dukung penuh ini program Bapak Presiden," tandasnya.
(det/nwk)











































