Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan langkah-langkah strategis di antaranya memberlakukan Tes Kemampuan Akademik (TKA). TKA merupakan komitmen Kemendikdasmen untuk membangkitkan motivasi para peserta didik agar belajar lebih tekun dan semangat sehingga mampu menemukan potensi dirinya.
TKA juga bisa disebut sebagai tolok ukur bagi murid untuk menakar dan menguji kompetisi diri. Sebab, hal tersebut menjadi standar dan titik acuan untuk menilai keberhasilan murid dalam pembelajaran, sekaligus penentu bagi keberlangsungan studi ke jenjang pendidikan selanjutnya. TKA karenanya merupakan bagian dari mekanisme pelaksanaan Asesmen Nasional (AN). Mendikdasmen Abdul Mu'ti, seperti dilansir dalam situs web resmi Kemendikdasmen pada Jumat (8/8/2025), sangat mengharapkan dukungan semua pihak untuk memastikan agar AN dan TKA dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, Abdul Mu'ti juga menegaskan, penyelenggaraan TKA merupakan bagian dari komitmen Kemendikdasmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap. Berbagai hasil tes yang menunjukkan kemampuan para murid selama ini, merupakan realitas dan tantangan yang perlu dijawab dan diantisipasi melalui kebijakan dan program yang riil dan tepat sehingga benar-benar mampu menghadirkan perbaikan layanan dan capaian kualitas pendidikan yang dicita-citakan. Meski demikian, lanjut Abdul Mu'ti, tidak semua murid wajib mengikuti TKA, dan TKA pun tidak menjadi penentu kelulusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TKA dan Pengujian Kompetensi
TKA adalah salah satu instrumen atau metode yang digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif murid, khususnya dalam ranah penalaran logis, analitis, dan verbal. Menurut Anastasi dan Urbina, dalam Psychological Testing (1997: 134) TKA secara umum diterapkan bukan hanya dalam agenda seleksi masuk perguruan tinggi atau sekolah, melainkan juga pada rekrutmen tenaga kerja di perusahaan atau instansi karena diyakini mampu memberikan gambaran objektif mengenai potensi akademik individu.
Meski demikian, dalam konteks pendidikan, TKA berfungsi tidak hanya sebagai alat seleksi, tetapi juga sebagai sarana untuk menakar sejauh mana kompetensi dan kemampuan dasar seseorang, terutama dalam ranah kognitif, sesuai standar akademik tertentu. Karena itu, TKA juga sering dikaitkan dengan Scholastic Aptitude Test yang digunakan untuk menilai kapasitas individu dalam memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. TKA, seperti dijelaskan Thorndike dan Hagen (1997: 75) bukan semata mengukur pengetahuan faktual, melainkan potensi berpikir yang bisa dikembangkan melalui pengalaman belajar.
Ada sejumlah tujuan penting diselenggarakannya TKA. Dalam Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) dijelaskan bahwa TKA bertujuan untuk:
1) memperoleh informasi capaian akademik murid yang terstandar untuk keperluan seleksi akademik;
2) menjamin pemenuhan akses murid Pendidikan Non-formal dan Pendidikan Informal terhadap penyetaraan hasil belajar;
3) mendorong peningkatan kapasitas pendidik dalam mengembangkan penilaian yang berkualitas;
4) memberikan informasi kepada murid tentang kekuatan dan kelemahan dalam bidang akademik
Karena itu, TKA berperan penting sebagai alat diagnostik untuk menilai potensi dan kemampuan diri, baik di dunia pendidikan maupun di dunia karir yang membutuhkan tenaga-tenaga profesional dan kompeten. Di ranah pendidikan, TKA dijadikan sebagai dasar dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Dalam hal ini, TKA, seperti kata Cronbach (1990) berfungsi sebagai prediktor keberhasilan studi murid.
Lalu dalam konteks karier, banyak lembaga, instansi dan perusahaan menggunakan tes serupa untuk memetakan potensi dan kompetensi calon pegawai atau karyawan, sebab kemampuan analitis dan logis seringkali berkorelasi dengan perilaku dan performance kerja seseorang.
Tantangan TKA sebagai Kebijakan Baru
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, TKA merupakan kebijakan baru sehingga wajar muncul sejumlah kebingungan dan kekhawatiran dari berbagai pihak, seperti guru, murid maupun orang tua murid. Ada sejumlah tantangan bagi penerapan kebijakan baru ini.
Bagi para guru, tantangan utama TKA adalah keterbatasan waktu persiapan dan kebutuhan adaptasi terhadap format asesmen baru. Meski demikian, materi yang diujikan sesungguhnya tidak keluar dari apa yang sudah dipelajari di kelas, karena TKA memang bertujuan mengukur capaian akademik sesuai kurikulum.
Untuk menghadapi tantangan ini, baik di kalangan guru, murid dan wali murid, di dalam Pusat Informasi Murid Kemendikdasmen (10/09/2025) sudah dijelaskan langkah-langkah taktis-strategis untuk mengantisipasinya. Di kalangan guru, ada sejumlah langkah untuk menghadapi tantangan atau persoalan TKA yakni:
- Pertama, memahami informasi resmi tentang TKA. Untuk memahami TKA, guru jelas perlu mengikuti sosialisasi dari dinas atau sekolah, kemudian mempelajari kerangka asesmen, dan menggunakan sumber belajar yang relevan.
- Kedua, mengintegrasikan materi ke dalam pembelajaran. Langkah ini bisa dilakukan dengan menyisipkan latihan soal berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS), menggunakan sumber belajar yang beragam, dan mengarahkan murid untuk memperkuat konsep inti.
- Ketiga, mengedukasi orang tua murid.
- Keempat, mendampingi murid dengan penuh empati.
Akhirnya, TKA merupakan terobosan untuk melengkapi ekosistem asesmen pendidikan, baik dalam konteks pembelajaran maupun perumusan kebijakan publik. Ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat sistem asesmen nasional yang berkeadilan, akuntabel, dan adaptif terhadap kebutuhan pendidikan masa kini. Semoga kebijakan baru ini benar-benar bisa memberi pengaruh nyata bagi kemajuan kualitas kompetensi murid yang berkorelasi positif pada kemajuan SDM bangsa.
*) Nabila Ghassani
Pemerhati Kebijakan Pendidikan dan Alumnus Doktor jurusan Education Leadership and Management, Southwest University China
*) Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Simak Video "Video: Guru Daerah Kini Dilibatkan Susun Soal Tes Kompetensi Akademik"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)