Dugaan Kecurangan di OSN-K, KawalOSN Sebut SMA Binaan Luhut Ikut Jadi Korban

ADVERTISEMENT

Dugaan Kecurangan di OSN-K, KawalOSN Sebut SMA Binaan Luhut Ikut Jadi Korban

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Rabu, 13 Agu 2025 08:00 WIB
Olimpiade Sains Nasional (OSN)
Olimpiade Sains Nasional (OSN) Foto: Dok. Puspresnas
Jakarta -

Para alumni Olimpiade Sains Nasional (OSN) dari berbagai angkatan yang tergabung dalam gerakan KawalOSN menyebut pelaksanaan pada seleksi tingkat kabupaten/kota (OSN-K) dinodai dengan dugaan adanya kecurangan.

Inisiator KawalOSN, Ainun Najib mengungkapkan kuat dugaan ada peserta yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu menjawab soal OSN-K yang berlangsung 24-25 Juni 2025 lalu.

"Jelas telah terjadi kecurangan itu terbukti," ujar pakar AI yang menetap di Singapura itu pada detikEdu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan tersebut menurut Ainun dibuktikan dari foto-foto soal yang dikirimkan peserta OSN-K terutama jenjang SMA untuk dijawab dengan AI di platform StudyX.ai. Menurut Ainun, hal tersebut bisa terjadi karena panduan dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia Pusat Prestasi Nasional (BPTI Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tidak dijalankan dengan baik oleh penyelenggara.

Soal OSN Kimia 2025 yang diunggah ke aplikasi studyx.aiSoal OSN Kimia 2025 yang diunggah ke aplikasi studyx.ai Foto: Dok. Ainun Najib

"Hampir tiap sekolah diperkenankan menyelenggarakan sendiri OSN-K. Kemudian seharusnya panduan ditaati dengan mengadakan pengawasan silang setidaknya dari sekolah lain agar tidak ada conflict of interest, ternyata kemarin realitasnya adalah diadakan di sekolah masing-masing dan mengawasi sendiri. Ada video peserta dengan bebas menggunakan alat komunikasi berupa HP berarti tidak ada pengawasan," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia melanjutkan,"Dengan bangga ada yang posting di medsos video temen-temennya lagi ngerjain OSN, terus dia pake HP. Semuanya juga terlihat di meja ada HP di situ. Berarti semua peserta dengan mudah bisa memfoto dan upload ke platform AI. Jadi tidak ada pengawasan yang ketat terus pesertanya malah keliling-keliling bikin video gitu."

Ainun pun mengungkapkan KawalOSN telah membuka beberapa subdomain seperti http://korban.kawalosn.com/ untuk menyisir "korban" yang dirugikan dari kecurangan dan http://dugaan.kawalosn.com/ yang berisi dokumen ringkasan temuan.

Temuan Anomali Signifikan, SMA Unggul Del Binaan Luhut Jadi Korban?

Ainun mengungkapkan hasil OSN-K 2025 memunculkan sejumlah anomali yang dinilai signifikan. Data menunjukkan lonjakan tajam jumlah siswa yang lolos dari sejumlah sekolah yang sebelumnya hanya mencatat kelulusan dalam jumlah kecil.

Sebaliknya, beberapa sekolah unggulan yang selama bertahun-tahun konsisten meloloskan banyak peserta justru mengalami penurunan kelulusan secara drastis. Pola yang tidak lazim ini memicu sorotan dan memperkuat dugaan adanya ketidakwajaran dalam proses seleksi tahun ini.

Ia mengambil contoh SMA Unggul Del di Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Data yang dihimpun KawalOSN menunjukkan pada tahun 2023 sekolah binaan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan ini berhasil meloloskan 14 siswa ke OSN tingkat provinsi (OSN-P). Setahun kemudian jumlahnya meningkat menjadi 20 siswa.

"Tahun ini hanya 10 orang. Sepertinya sekolahnya Pak Luhut jadi korban. Sekolah unggulan, isinya anak-anak pintar, seleksinya sulit masuk ke situ, dan biasanya memang langganan di OSN-P," kata Ainun. Sementara di sisi lain, ada sekolah di kabupaten tersebut yang tidak memiliki siswa yang lolos ke tahap OSN-P pada 2023 dan 2024, tahun ini mampu mengirimkan hingga belasan siswa.

Temuan mencurigakan lainnya ada di kota Pekanbaru, Riau. Menurut Ainun ada anomali signifikan pada 2 SMA negeri di kota tersebut. "Ada belasan yang lolos pada tahun ini. Padahal tahun 2024 nol, tahun 2023 juga nol," katanya. Temuan serupa juga ditemukan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat; Kota Jambi dan Kabupaten Bungo di Jambi; Kota Tarakan, Kalimantan Utara; dan lain-lain.

DetikEdu mencoba menghubungi Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Maria Veronica Irene Herdjiono melalui pesan WhatsApp. Namun, Irene belum memberikan tanggapan sampai artikel ini ditayangkan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads