Pemerintah akan melakukan revitalisasi sekolah luar biasa (SLB) melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Program Revitalisasi SLB adalah bagian dari Program Revitalisasi Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan yang Berkualitas Kemendikdasmen yang dirilis pada 2 Mei 2025.
Program revitalisasi ini menargetkan 155 SLB di seluruh Indonesia. Dalam program tersebut akan ada pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan belajar anak berkebutuhan khusus (ABK) hingga pembangunan ruang pembelajaran khusus seperti ruang bina wicara untuk anak tunarungu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian dari PHTC Prabowo
Revitalisasi SLB merupakan salah satu program utama Kemendikdasmen yang sekaligus Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo. Ada 21 perguruan tinggi negeri (PTN) yang juga akan dilibatkan untuk membantu revitalisasinya.
Kampus-kampus yang terlibat terdiri dari universitas dan politeknik negeri. Mereka akan bertindak sebagai pendamping SLB dalam menerima bantuan selama proses revitalisasi yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan kegiatan.
"Kolaborasi antara PTN dan satuan pendidikan SLB penting karena dalam implementasinya. Program revitalisasi SLB ini membutuhkan pendampingan dari expertise dari perguruan tinggi yang mengerti aspek teknis bangunan," jelas Direktur PKPLK, Saryadi dalam acara Penandatangan Kesepakatan Bersama dengan Perguruan Tinggi Sasaran Revitalisasi SLB 2025 di Jakarta (20/6/2025), dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (22/6/2025).
Ia menyampaikan pendampingan ahli dari pihak kampus dapat mendukung agar program revitalisasi dilakukan sesuai standar kualitas bangunan dan tata kelola manajemen waktu yang sudah ditetapkan. Pasalnya Revitalisasi SLB direncanakan selesai hanya dalam enam bulan saja.
Adapun setiap kampus akan melakukan pendampingan berbasis pendekatan wilayah. Contohnya Universitas Negeri Jakarta akan mendampingi revitalisasi wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk Lampung.
Tim ahli dari PTN akan menyusun dokumen teknis revitalisasi yang sesuai kebutuhan riil sekolah. Mereka juga akan memberi pendampingan teknis dan administratif di SLB penerima bantuan.
"Dengan pendampingan pada ahli dari kampus ini diharapkan program ini bisa cepat selesai sehingga anak-anak kita yang berkebutuhan khusus bisa segera dapat merasakan manfaat dari program ini," ujar Saryadi.
"Mereka bisa belajar dengan sarana dan prasarana yang nyaman dan aman sekaligus untuk mitigasi kesalahan dalam penggunaan anggaran yang bisa menyebabkan kerugian negara," lanjutnya.
(nah/nwk)