Cerita Orang Tua Calon Murid Baru Soal Kendala Prapendaftaran di SPMB Jakarta

ADVERTISEMENT

Cerita Orang Tua Calon Murid Baru Soal Kendala Prapendaftaran di SPMB Jakarta

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 10 Jun 2025 17:00 WIB
Posko SPMB Jakarta Pusat di SMK 1 Budi Utomo
Foto: Devita Savitri/detikEdu/Posko SPMB Jakarta Pusat di SMK 1 Budi Utomo
Jakarta -

Rangkaian seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jakarta masih terus berjalan. Kini, calon murid baru tengah memasuki tahap pembuatan akun pendaftaran SPMB.

Untuk bisa membuat akun, calon murid jenjang SMP, SMA, dan SMK diharuskan mengikuti proses prapendaftaran di laman Sidanira Jakarta. Tidak selalu mulus, beberapa orang tua mengalami berbagai kendala saat proses ini.

Kendala ini harus diselesaikan secepatnya mengingat proses prapendaftaran SPMB Jakarta akan ditutup pada Rabu, 12 Juni 2025 mendatang. Lalu apa saja yang dialami orang tua calon murid baru? Begini penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akun Sidanira Belum Terverifikasi-Kendala Dokumen Prestasi

Salah satu kendala prapendaftaran disampaikan oleh Ibu Socky asal Pademangan, Jakarta Utara. Dijelaskannya, ada salah satu dokumen sang anak yang ingin mendaftar ke jenjang SMA melalui jalur prestasi, tetapi tidak terverifikasi di laman Sidanira.

Sebelumnya, Socky sudah menghubungi call center SPMB dan mendatangi posko SPMB Jakarta Pusat di SMK 1 Budi Utomo. Namun, keluhannya tidak bisa diselesaikan, sehingga ia diarahkan ke posko SPMB pusat di Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Kan kalau prapendaftaran itu cukup online ya harusnya, (cukup) meng-upload dokumen yang diminta. Terus ada salah satu dokumen yang prestasi akademik, yaitu sertifikat Tahfidz (terkendala)," bebernya.

Ketika unggah dokumen, sertifikat yang dimiliki anak Ibu Socky tidak mencantumkan jumlah juz Al-Qur'an yang sudah dihafal. Pengajuan itu akhirnya ditolak karena tidak mencantumkan jumlah juz yang sudah dihafal siswa.

Ketika gagal, peserta diperbolehkan mengajukan ulang, namun format yang disampaikan sama dengan sebelumnya.

"Di situ memang ada pilihan untuk mengajukan ulang, tetapi kita tidak bisa mengetik juz berapa yang kita input. Jadi kita tidak ada pilihan untuk mengetik atau menambahkan note Sedangkan di sertifikat juga tidak tercantum," sambungnya.

Setelah berkonsultasi, Socky kini mendapat solusi untuk kendala sang anak, yakni dengan melampirkan surat keterangan prestasi dari sekolah. Kini ia harus berpacu dengan waktu untuk mengurus surat keterangan prestasi dan mengajukan prapendaftaran, mengingat proses ini akan ditutup pada 12 Juni 2025 mendatang.

Serupa tapi tak sama, kendala prapendaftaran juga dirasakan Ibu Casie asal Bintaro dan sang putri Tiara. Casie bercerita bila sang anak dahulu bersekolah di daerah Pamulang, Tangerang Selatan, tetapi ingin melanjutkan jenjang SMA di Jakarta.

Proses prapendaftaran yang dilakukan Tiara sudah berlangsung sejak 20 Mei lalu. Namun, hingga saat ini statusnya tidak terverifikasi meski tidak ada kendala dokumen apapun.

"Dia (Tiara) sudah daftar dari tanggal 20 Mei, kan kita deadline-nya sampai tanggal 12 kan. Makanya nih rupa-rupanya kayanya sistemnya error," cerita Casie.

Awalnya, sang putri diimbau untuk mendatangi posko SPMB Cipete. Namun, setelah mencari informasi lebih lanjut, ia akhirnya memilih untuk datang ke posko pusat SPMB di Disdik Jakarta.

"Alhamdulillah tadi rupa-rupanya (bersama) bapaknya dibantu, didorong dari sini (pusat SPMB Jakarta). Insya Allah nanti disuruh melihat sistemnya berkala, pokoknya sore sampai malam bisa (sudah terverifikasi)," ujarnya senang.

Nada senang juga disampaikan Tiara. Rasa gundah lantaran aplikasi prapendaftaran SPMB miliknya yang terkendala telah sirna. Diketahui ia ingin mendaftar jenjang SMA melalui jalur prestasi.

"Iya awalnya tuh udah grogi banget kayak ini dokumennya ada yang salah atau enggak, tapi sudah dicek secara berkala, terus semua dokumennya (juga) sudah benar. Sudah ditunggu berhari-hari kok belum terverifikasi juga gitu," ungkap Tiara.

"Akhirnya yaudah tanya-tanya sama temen-temen katanya disuruh ke tanya di posko aja. Terus tadi disarankan kan poskonya di SD Cipete tapi ternyata disini ada yang lebih dekat di Kuningan jadi akhirnya kesini. Sekarang sudah lega," tuturnya lagi.

Proses Pelayanan di Posko Pusat SPMB Jakarta Baik

Baik Ibu Socky maupun Ibu Casie dan Tiara memberikan pengalaman yang baik dengan pelayanan posko SPMB pusat Jakarta.

Menurut Socky, pelayanan posko pusat SPMB Jakarta berjalan lancar, aman, dan tidak ricuh. Ia juga tidak menyangka bila posko didatangi banyak orang tua yang memiliki kendala beragam.

"Tapi karena ada antrean (jadi lancar). Ketika tiba ambil nomor antrian, terus scan barcode untuk input data. Siapa nama visitor, siapa nama calon peserta didiknya. Jadi (diisi) sambil menunggu antrian. Antrian juga lancar, tidak ricuh dan cepat," tandas Socky.




(det/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads