Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti minta para konten kreator sebarkan virus kebaikan. Ingatkan jangan jadi konten kreator yang sekedar cari sensasi dan viral.
"Sebagian kecil konten kreator yang mereka membuat konten hanya sekedar mencari sensasi, bahkan hanya sekedar mencari sesuap nasi," tuturnya di acara Peluncuran Gemini Akademi dan Gerakan Edukreator di Gedung A Kemendikdasmen, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
"Yang penting viral mau bermutu mau tidak, yang penting viral," kritiknya kepada konten kreator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minta Sebarkan Virus Kebaikan
Mu'ti menilai sikap konten kreator yang selalu ingin viral ini juga dibahas oleh penulis Franklin Ford dalam bukunya. Kecenderungan tersebut dinamakan 'virality virus' atau virus viralitas.
Tidak selalu negatif, virus veralitias bisa mendatangkan manfaat bila konten yang dibagikan bernada positif. Sehingga ada pembelajaran yang bisa diambil dari konten tersebut.
"Virus viralitas itu tentu kalau isinya baik maka dia bisa menjadi virus yang baik, yang menebarkan kebaikan-kebaikan dan membuka wawasan," tambah Mu'ti.
Pembelajaran di masa kini menurut Mu'ti harus bertransformasi. Bukan hanya terdiferensiasi tetapi juga pembelajaran individualisasi.
"Orang ingin belajar kapanpun dengan cara yang sangat mudah. Sehingga belajar itu bisa digenggam di tangan mereka bisa dibaca kapan saja dalam situasi-situasi yang sangat santai," ucapnya.
Gandeng Konten Kreator Edukasi untuk Program Digitalisasi Pendidikan
Untuk menyebarkan virus konten kebaikan, Mandikdasmen ajak para konten kreator edukasi (EduKreator) dalam mensukseskan program digitalisasi pendidikan.
Berbagai konten dan materi yang dibuat oleh para EduKreator ataupun alumni Gemini Akademi gagasan Google bisa jadi bahan pembelajaran di smart classroom nantinya. Peran EduKreator menurut Mu'ti sangat besar termasuk dalam menyukseskan program pendidikan bermutu untuk semua.
"Sejujurnya crowd learning (atau) pembelajaran yang menggunakan kekuatan komunitas itu dapat menjadi bagian dari partisipasi semesta. Sebagai bagian dari kita menyukseskan program pendidikan bermutu untuk semua," pungkas Guru Besar UIN Jakarta itu.
(det/nwk)