35 Anak Tewas Terinjak di Karnaval Sekolah yang Janjikan Makanan Gratis

ADVERTISEMENT

35 Anak Tewas Terinjak di Karnaval Sekolah yang Janjikan Makanan Gratis

BBC, DW - detikEdu
Selasa, 24 Des 2024 18:00 WIB
Ilustrasi Meninggal
35 anak tewas terinjak saat ribuan warga berebut masuk ke karnaval sekolah yang menjanjikan 5.000 paket makanan gratis. Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion
Jakarta -

Tragedi mengerikan terjadi di sebuah acara karnaval sekolah di Nigeria. Setidaknya 35 anak tewas terinjak saat ribuan pengunjung berhamburan untuk mendapat makanan gratis di kompleks Sekolah Menengah Islam di Bashorun, pinggir kota Ibadan, Nigeria barat daya, Rabu (18/12/2024).

Sebanyak 5.000 anak muda diperkirakan menghadiri acara karnaval tersebut. Sejak awal, acara tersebut telah mempromosikan hadiah menarik seperti beasiswa dan hadiah berlimpah lainnya.

Tempat karnaval, yakni lapangan sepak bola sekolah tersebut, seharusnya menjadi tempat kegembiraan jelang Natal 2024. Namun, peristiwa mengenaskan terjadi hingga lapangan dipenuhi sandal anak-anak, buku-buku robek, hingga meja rusak yang berserakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Orang Sudah Antre dari Malam Sebelumnya

Acara tersebut digelar stasiun radio lokal bersama badan amal Women in Need of Guidance and Support yang didirikan Ratu Naomi Silekunola Ogunwusi, mantan istri raja setempat Ooni of Ife. Mereka dikabarkan akan memberikan 5.000 paket makanan bagi warga yang datang.

Kabar ini disambut warga di tengah ekonomi sulit. Beberapa di antaranya sudah datang mengantre masuk wilayah pekan raya sebelum Matahari terbit. Mereka datang dari wilayah berjarak perjalanan 90 menit (1,5 jam) dari sekolah tersebut.

ADVERTISEMENT

Koordinator zona Badan Penanggulangan Bencana Nigeria, Lanre Kadiri mengatakan beberapa pengunjung sampai menginap satu malam sebelum acara. Harapannya, mereka masuk daftar 5.000 orang pertama yang boleh masuk ke karnaval.

"Sebelum 06.30, pengunjung diperkirakan sudah mencapai angka tersebut," ucap Kadiri, dilansir BBC.

Detik-detik Peristiwa Mengerikan Terjadi

Warga setempat mengatakan, pengunjung yang tak dapat masuk area acara, mencoba melewati gerbang sekolah. Orang tua anak, bahkan mencoba memanjat pagar kompleks sekolah agar bisa masuk. Pada kondisi tersebut, sejumlah anak jatuh dan tewas.

Salah seorang warga Bashorun, Olumide Adeniyi merekam seorang ibu berteriak anaknya meninggal. Seorang ayah juga memberi tahu dirinya kehilangan seorang anak, sedangkan seorang lainnya dilarikan ke RS karena luka-luka.

Adeniyi mengatakan kondisi negara membuat warga putus asa mencari bantuan makanan. Biaya makanan dan transportasi meningkat 3 kali lipat dalam 18 bulan terakhir.

Kebijakan Pemerintah Nigeria sendiri menghapus subsidi bahan bakar dengan alasan memperkuat ekonomi jangka panjang. Kebijakan ini dan faktor lain seperti inflasi global memperburuk kesejahteraan warga.

"Orang-orang menderita. Itu karena situasi negara ini. Kelaparan yang membuat mereka berbondong-bondong keluar seperti itu," ucapnya.

Presiden Nigeria Bola Tinubo telah memerintahkan penyelidikan atas tragedi tersebut. Kini, penyelenggara ditahan polisi, termasuk kepala sekolah. Sementara Ratu Naomi ditangkap polisi untuk diselidiki.

Peristiwa Tragedi Massa yang Mematikan di Nigeria

Selain peristiwa di karnaval sekolah, sejumlah tragedi lain ternyata terjadi sepanjang 2024 ini. Pada Maret 2024, 2 pelajar tewas dan 23 orang luka-luka usai terinjak-injak dalam kerumunan pemberian sekarung beras gratis di Universitas Negeri Nasarawa, di Nigeria tengah, demikian dilansir DW.

Kemudian, empat wanita tewas pada bulan yang sama di luar kantor seorang pengusaha kaya di kota utara Bauchi. Mereka sedang menunggu untuk mengumpulkan hadiah uang tunai sebesar 5.000 naira (atau sekitar Rp52 ribu-Rp55 ribu) untuk membantu membayar makanan selama Ramadhan.

Saksi mata mengatakan, massa saling dorong untuk mendapatkan uang tersebut sehingga menimbulkan kericuhan.




(twu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads