Satu kado yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan puncak Hari Guru Nasional 2024 adalah naiknya anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan Non-ASn pada 2025. Anggaran ini mengalami kenaikan Rp 16,7 triliun menjadi Rp 81,6 triliun.
Hal ini dibenarkan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Prof Dr Nunuk Suryani MPd. Kenaikan anggaran ini akan digunakan untuk peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan profesi.
Nunuk menjelaskan saat ini, Indonesia memiliki 2,9 juta guru. Namun, baru 1,3 juta guru yang sudah tersertifikasi, sisanya belum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita punya guru 2,9 juta yang 1,3 saja sudah sertifikasi, (sedangkan) yang 1,6 belum," tuturnya kepada wartawan di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).
Kenaikan anggaran sebesar Rp16,7 triliun seperti yang disampaikan Presiden Prabowo akan digunakan untuk menyelesaikan lebih dari 600 ribu guru tersertifikasi pada 2025. Hal ini membuat banyak guru terutama honorer dan swasta bisa menikmati kesejahteraan ketika mereka punya sertifikasi.
"Penambahan anggaran sampai Rp 16,7 triliun digunakan untuk 600 (ribu guru tersertifikasi). Itu diusahakan kementerian," ungkap Nunuk.
"Paling tidak guru-guru honorer, guru-guru swasta itu bisa menikmati kesejahteraan kalau dia punya sertifikasi," imbuhnya.
Peningkatan Kesejahteraan Basisnya PPG
Untuk bisa mendapat tunjangan profesi sebesar 1 kali gaji bagi guru ASN dan Rp 2 juta bagi guru non-ASN, guru harus mengikuti program sertifikasi. Hal ini dikenal sebagai program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Nunuk menegaskan peningkatan kesejahteraan guru Indonesia berbasis PPG. Pada 2025, ada lebih dari 600 ribu guru yang akan mengikuti PPG.
Langkah awalnya dengan membuka PPG bagi Guru Tertentu di akhir tahun 2024. Pendaftaran tahap ini akan dibuka hingga 20 Desember 2024 mendatang.
"Jadi sekarang ini lagi pendaftaran (PPG bagi guru tertentu) dan seleksi administrasi sampai tanggal 20 Desember. Habis itu kan akhir tahun, sistem akan evaluasi 10 hari (sehingga pendaftaran PPG) tutup dulu," ujarnya.
Seleksi PPG Akan Kembali Dibuka pada 2025
Pada awal 2025 seleksi PPG akan kembali dan terus dibuka hingga akhirnya target 600 ribu guru tersertifikasi terpenuhi.
"Awal tahun mulai lagi seleksi administrasi PPG. Sampai semua guru yang punya hak untuk ikut PPG (selesai)," imbuhnya.
Ketika target 600 ribu guru di tahun 2025 selesai, Kemendikdasmen akan memenuhi sisa target Presiden Prabowo Subianto. Yakni dengan total 806.486 guru ASN dan non-ASN yang sudah memenuhi kualifikasi D4 dan S1 tersertifikasi.
"Lalu nanti kita akan lakukan 800 ribu target Presiden. Sehingga semua guru yang sudah S1 dan D4 itu sudah PPG sehingga semuanya sejahtera. Sejahtera itu basisnya adalah PPG," kata Nunuk.
Ketika 800 ribu guru berhasil lulus PPG, Nunuk optimis pada 2026 semua guru RI akan tersertifikasi.
"Jadi tahun 2026 semua guru akan tersertifikasi (dan) akan diberikan tunjangan," tandasnya.
(det/faz)