Siswa di Edgewood Elementary School, Marysville, Ohio, Amerika Serikat dapat mempelajari tentang setan dan satanis di sekolah mulai Desember 2024. Pengajarnya langsung dari Satanic Temple (Kuil Setan), satu-satunya organisasi keagamaan Satanis yang diakui sebagai gereja oleh IRS dan Federal Court System AS.
Dilansir NBC 4i, studi Satanis tersebut merupakan bagian dari program pembebasan keagamaan baru untuk siswa di sekolah-sekolah negeri di Marysville. Program bernama Hellion Academy of Independent Learning (HAIL) ini sudah diizinkan berjalan sebagai bagian pelajaran agama oleh distrik setempat.
Kenapa Gereja Setan Masuk Sekolah?
Pendeta Satanic Temple dan direktur kampanye untuk Klub Setan Usai Sekolah, June Everett, mengatakan mereka bisa mengajarkan studi Satanis di sekolah karena seorang orang tua siswa menghubungi pihaknya untuk menjalankan program tersebut di sekolah anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan program Satanic Temple untuk siswa hanya dapat dilakukan jika orang tua siswa yang memintanya. Program mereka juga hanya bisa dilaksanakan jika program pembebasan beragama lainnya sudah dilaksanakan di distrik sekolah bersangkutan. Program belajar tentang setan dan satanis dalam HAIL sendiri sudah berlangsung di Distrik Dayton, Wilmington, dan Lebanon.
Marysville sendiri sebelumnya sudah punya program pembebasan keagamaan berbasis Kristiani di sekolah bernama LifeWise. Studi kitab ini bisa diikuti siswa saat jam makan siang dan istirahat satu kali seminggu.
Menurut Everett, orang tua siswa yang mengontaknya mencari alternatif dari LifeWise agar anaknya yang tidak ikut studi kitab tidak merasa terasingkan atau terkucilkan. Sementara itu, sejumlah orang tua juga tidak ingin anaknya belajar di LifeWise.
Dikutip dari laman resmi The Satanic Temple, pihak gereja setan ini menyatakan program HAIL mengajarkan siswa nilai empati, kasih sayang, dan keadilan. Program ini dibuat sebagai alternatif bagi anak-anak yang tidak ikut program karyawisata mingguan LifeWise.
Mereka mengambil celah pada siswa-siswa yang tidak ikut LifeWise, yang menjadi target bercerita teman-temannya yang ikut karyawisata, dan disebut akan masuk neraka karena tidak ikut program berbasis studi alkitab tersebut. Menurut gereja setan ini, HAIL adalah alternatif bagi siswa Kristiani yang tidak ikut LifeWise.
Belajar tentang setan dan satanis di program HAIL sendiri berlangsung satu bulan sekali akibat kurang tenaga pengajar dan anggaran. Sedangkan LifeWise yang kerap bekerja sama dengan gereja setempat lazim mengadakan kegiatannya setiap minggu.
"Kami tidak sedang mencoba menutup program LifeWise, tapi saya rasa banyak distrik sekolah tidak sadar bahwa ketika mereka membuka pintu untuk satu agama, mereka sedang membuka pintu untuk semua agama," ucapnya.
Mengklarifikasi Aktivitas Gereja Setan
Everett mengatakan program HAIL memungkinkan siswa tahu aktivitas keagamaan gereja setan sesungguhnya. Ia menilai kegiatannya jauh dari anggapan masyarakat selama ini.
"Kami tidak menyembah setan, mengorbankan bayi, dan menggunakan darah. Justru kebalikannya," ucapnya.
Ia mengatakan gereja Satanic Temple dan program belajar HAIL berdiri berdasarkan Tujuh Prinsip Satanic Temple, antara lain:
- Bertindak dengan kasih sayang dan empati
- Meraih keadilan
- Otonomi tubuh pribadi, termasuk hak beragama untuk melakukan aborsi
- Menghormati kebebasan orang lain
- Menyelaraskan keyakinan dengan fakta ilmiah
- Memperbaiki kesalahan
Ia mengatakan, para pengikut gereja Satanic Temple harus tunduk pada belas kasih, kebijaksanaan, dan keadilan.
Pendiri dan CEO LifeWise Joel Penton menilai keberadaan program belajar HAIL di sekolah merupakan alasan kenapa harus ada UU yang mengatur tentang pembelajaran di waktu istirahat dan makan siang siswa. Kendati demikian, ia menegaskan tidak takut dengan program semacam itu dan yakin orang tua tahu apa yang terbaik untuk anaknya.
"Kami percaya semua keluarga harus memiliki kesempatan untuk memilih pelajaran agama selama jam sekolah dan kami percaya orang tua akan membuat pilihan terbaik bagi anak-anak mereka," ucapnya.
(twu/nah)