Coding & AI Masuk Kurikulum, Mendikdasmen: Teknologi Dukung Perkembangan Literasi-Numerasi

ADVERTISEMENT

Coding & AI Masuk Kurikulum, Mendikdasmen: Teknologi Dukung Perkembangan Literasi-Numerasi

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 30 Nov 2024 12:00 WIB
Kemendikdasmen gelar diskusi kelompok terpumpun bahas coding dan AI.
Kemendikdasmen gelar diskusi kelompok terpumpun bahas coding dan AI. Foto: dok. Kemendikasmen
Jakarta -

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pastikan materi pengkodean (coding) dan kecerdasan buatan (AI) akan masuk dalam kurikulum sekolah dasar di tahun pelajaran 2025-2026. Siap?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan pembelajaran coding dan AI adalah upaya mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan mampu bersaing di kancah global. Bukan hanya Indonesia, banyak negara maju yang disebutnya sudah mengajarkan coding dan AI sejak dini pada peserta didiknya.

Kendati demikian, sejak awal Menteri Mu'ti memang menyebut pembelajaran ini belum bersifat wajib dan masih menjadi mata pelajaran pilihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang kita ketahui, banyak negara maju sudah memulai pengajaran teknologi tinggi seperti coding dan AI sejak dini. Kami juga berencana untuk memperkenalkan pembelajaran ini mulai dari sekolah dasar, dengan rencana menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026," tutur Mu'ti dikutip dari rilis yang diterima detikEdu, Sabtu (30/11/2024).

Teknologi Dukung Perkembangan Literasi-Numerasi

Membuat kebijakan baru memang selalu diikuti pro dan kontra. Begitupun yang dirasakan Menteri Mu'ti dalam penggodokan pembelajaran coding dan AI.

ADVERTISEMENT

Meskipun begitu, ia meyakini banyak respon positif dari berbagai pihak yang memahami pentingnya keterampilan digital bagi anak-anak Indonesia. Tanpa mengecilkan literasi dan numerasi, penguasaan teknologi justru akan mendukung perkembangan keduanya.

"Meskipun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa literasi dasar lebih penting, kami percaya bahwa penguasaan teknologi justru akan mendukung perkembangan literasi dan numerasi anak-anak kita," imbuhnya.

Selaras dengan ucapan Menteri Mu'ti, Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menjelaskan coding dan AI adalah bagian dari literasi digital. Pengintegrasian pendidikan teknologi memastikan generasi muda Indonesia tidak kalah saing dengan siswa internasional.

"Seperti halnya pendidikan mengenai teknologi ruang angkasa yang diperkenalkan di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an, kami ingin memastikan bahwa generasi muda Indonesia tidak tertinggal dalam hal penguasaan teknologi," ujarnya.

Atip juga memastikan kedua mata pelajaran pilihan ini bukan hal yang menakutkan. Tetapi sebuah pintu yang membuka peluang besar bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.

"Kami berharap, dengan pengenalan teknologi sejak dini, anak-anak kita akan siap untuk memasuki dunia digital yang semakin kompleks," lanjutnya.

Diskusi Kelompok Terpumpun

Untuk mendukung masuknya coding dan AI ke kurikulum, Kemendikdasmen mengadakan Diskusi Kelompok Terpumpun bersama para pemangku kepentingan. Termasuk Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), para staf khusus menteri, kepala sekolah, guru, dan komunitas pengajaran coding serta AI.

Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif terkait dengan coding dan AI. Para peserta yang hadir diharapkan dapat berkontribusi dalam merancang struktur kurikulum yang tepat dan menyusun modul-modul pembelajaran yang dapat diakses oleh semua sekolah di Indonesia.

Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen Praptono berharap dalam kegiatan yang digelar hingga 1 Desember 2024 mendatang itu, Kemendikdasmen bisa mendapat masukan terkait urgensi pembelajaran coding dan AI. Pihaknya juga berharap akan strategi yang dirumuskan bisa efektif penerapannya.

Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menggali pandangan dan masukan dari berbagai pihak mengenai urgensi pembelajaran coding dan AI bagi siswa muda. Kami juga berharap dapat merumuskan strategi yang tidak hanya efektif dalam memfasilitasi perkembangan keterampilan digital, tetapi juga menjaga keseimbangan dengan pelajaran dasar lainnya," pungkas Praptono.




(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads