Ada Teknologi di Setiap Program Prioritas Kemendikdasmen, Ini Penerapannya

ADVERTISEMENT

Ada Teknologi di Setiap Program Prioritas Kemendikdasmen, Ini Penerapannya

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 14 Nov 2024 18:30 WIB
Akan ada teknologi di setiap program prioritas Kemendikdasmen.
Akan ada teknologi di setiap program prioritas Kemendikdasmen. Foto: Istimewa
Jakarta -

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha menjelaskan program prioritas yang digagas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti akan diiringi dengan teknologi.

"Kita akan menggunakan teknologi sebagai tools (alat) di Kemendikdasmen," tutur Yudhistira di acara Lokakarya Hasil Studi Riset Persepsi Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Digital Sebagai Alat Bantu Pembelajaran oleh Enuma di Artotel Gelora Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Penerapan Teknologi di Program Kemendikdasmen

Seperti yang diketahui dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Mu'ti menyampaikan pihaknya memiliki 6 program prioritas. Dari penguatan pendidikan karakter, wajib belajar 13 tahun, kesejahteraan guru, penguatan pendidikan unggul, literasi, dan numerasi, perbaikan sarana dan prasarana, hingga pembangunan bahasa dan sastra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudhistira membagikan beberapa contoh penerapan teknologi di beberapa program prioritas Kemendikdasmen, seperti:

1. Penguatan Pendidikan Karakter

Program penguatan pendidikan karakter meliputi pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru hingga peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling (BK) dan agama. Menurut Yudhistira ini adalah kegiatan yang belum pernah ada sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Ke depannya anak-anak dipersiapkan untuk menghadapi masalah. Sehingga Kemendikdasmen akan membuat pelatihan dan pendidikan konseling untuk guru kelas.

Program pelatihan ini menurut Yudhistira tidak selalu harus dibuat oleh pemerintah. Pihaknya akan membuka kesempatan untuk kolaborasi dengan pihak lain agar guru bisa mudah mengakses pelatihan.

Kemudahan akses menjadi poin penting yang ditekankannya. Ia tidak ingin banyak aplikasi yang dikeluarkan berimbas membuat guru kebingungan.

Teknologi akan membantu peningkatan kompetensi guru BK agar kebutuhan konseling siswa bisa terfasilitasi. Caranya dengan platform konseling secara daring (online).

"Jadi setiap guru (dan) setiap murid bisa belajar dan konseling di manapun dan juga dikolaborasikan dengan AI," tambah Yudhistira.

Pada dasarnya AI memiliki tiga sifat yakni product-sourcing agent, agent-based, dan data-based. Untuk program konseling online, sifat yang akan digunakan adalah agent-based.

"Nah agent-based ini adalah kita bisa mereplika seorang konseling. Seorang expert counseling dikembangkan (menggunakan)) AI," tuturnya.

2. Wajib Belajar 13 Tahun

Program wajib belajar 13 tahun digalangkan untuk pemerataan kesempatan pendidikan. Salah satunya menyatakan bila belajar tidak harus dilakukan di sekolah formal.

Tetapi juga di lembaga afirmasi pendidikan yang didirikan oleh masyarakat. Contohnya rumah belajar.

Menurut Yudhistira, sebelumnya Kemendikburistek memang sudah memiliki rumah belajar digital. Tetapi ke depannya Menteri Mu'ti ingin rumah belajar bisa hadir secara nyata di berbagai daerah.

Walaupun begitu, teknologi akan tetap membantu untuk menyediakan materi pembelajaran. Sehingga anak bisa mengakses materi belajar di mana saja.

3. Kesejahteraan Guru

Program ini berkaitan dengan peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru, termasuk peningkatan kualifikasi minimal D-IV/S-1, pelatihan kompetensi, dan kesejahteraan melalui sertifikasi.

Kemendikdasmen menaruh perhatian penting untuk memberikan pendidikan dan pelatihan lebih lanjut untuk guru. Sehingga kompetensinya meningkat.

Pelatihan yang akan dilakukan tidak hanya bersifat daring tetapi juga luring. Tetapi, Yudhistira belum bisa membagikan metode pengembangan luring apa yang akan dilakukan.

Pihaknya yakin pada dasarnya setiap guru memiliki pengetahuan mendasar dan pengalaman yang berbeda. Keragaman ini bisa ditularkan ke guru lainnya sehingga saling mendapatkan pembelajaran.

"(metodenya) mungkin bagaimana antara saling guru bisa learning best from the teacher. Bisa belajar antara satu guru dan guru lainnya," ucap Kapusdatin.

4. Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi

Penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi tidak hanya menjadi perhatian Kemendikdasmen. Tetapi juga Presiden Prabowo Subianto.

Berbagai upaya yang akan digunakan adalah pembelajaran matematika dari tingkat PAUD hingga SD awal serta hadirnya mata pelajaran pilihan coding dan AI untuk siswa SD akhir (kelas 4, 5, dan 6) serta SMP.

Coding sangat berdasar dengan kemampuan numerasi, sedangkan AI menjadi dasar pada kemampuan literasi siswa. Keduanya sesuai dengan Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

"Coding itu basisnya adalah kemampuan numerasi yang menjadi fondasi dasar untuk kita menjadi negara maju ke depan (dan) sesuai dengan Asta Cita Pak Presiden," ucap Yudhistira.

"Pengembangan SDM (sumber daya manusia) itu menjadi prioritas (diwujudkan melalui) pendidikan matematika, sains, dan teknologi," katanya lagi.

5. Perbaikan Sarana dan Prasarana

Program perbaikan sarana dan prasarana adalah program yang akan berjalan di tahun 2025 dengan dana Rp 20 triliun. Dalam hal ini, Pusdatin akan menjadi pengelola data-data lokasi sekolah yang perlu direnovasi.

6. Pembangunan Bahasa dan Sastra

Dalam pembangunan bahasa dan sastra, AI akan ikut berperan. Bersama Badan Bahasa, akan dikumpulkan berbagai data-data bahasa daerah seluruh Indonesia.

Sehingga tercipta sebuah sistem di mana anak-anak bisa belajar bahasa daerah secara daring. Pengintegrasian bahasa daerah dan teknologi juga menjadi upaya agar kelestarian bahasa daerah Indonesia tetap terus dilakukan.

"Ini adalah 6 program prioritas Kemendikdasmen, kami yakin komunitas dan masyarakat bisa mendukung. Akhirnya kita bisa bergerak bersama untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk mendukung generasi Emas 2045," pungkas Yudhistira.




(det/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads