Mendikdasmen Kembali Singgung Pengajaran Matematika di Tingkat TK, Ini Katanya

ADVERTISEMENT

Mendikdasmen Kembali Singgung Pengajaran Matematika di Tingkat TK, Ini Katanya

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 28 Okt 2024 17:30 WIB
Kemenag bekerjasama dengan Prof Yohanes Surya meluncurkan program Madrasah Pandai Berhitung. Ditargetkan, siswa madrasah belajar matematika dengan menyenangkan.
Pengajaran matematika di tingkat TK kembali disinggung Mendikdasmen. Begini katanya. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Matematika menjadi salah satu bidang ilmu yang terus disinggung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti sempat dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto, Selasa (22/10/2024) lalu.

Ia diminta untuk meningkatkan kualitas dan metode pembelajaran matematika di sekolah. Mu'ti sempat menyinggung pengenalan matematika dari tingkat prasekolah atau taman kanak-kanak (TK).

Tetapi ketika dikonfirmasi detikEdu, ia menyebut pengkajian pembelajaran matematika justru akan dimulai pada tingkat sekolah dasar (SD).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum (pembicaraan matematika di TK), pembicaraan kemarin (bersama Prabowo) untuk pendidikan dasar. Mungkin kelas 1 sampai kelas 4," kata Mu'ti dikutip kembali melalui arsip detikEdu, Senin (28/10/2024).

Lalu sebenarnya bagaimana arah kebijakan Kemendikdasmen terkait pengajaran matematika?

ADVERTISEMENT

Pembelajaran Matematika di Tingkat TK

Terbaru kepada wartawan dalam acara pembukaan Pameran Bulan Bahasa dan Sastra di Gedung A Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024) Abdul Mu'ti kembali menyinggung pembelajaran matematika di tingkat TK. Menurutnya pembenahan matematika sangat penting terlebih tingkat numerasi Indonesia masih rendah.

Ke depannya ia ingin pembelajaran matematika tidak menjadi momok menakutkan bagi pelajar. Sehingga pembelajaran matematika harus dilakukan dengan menyenangkan.

"Kita (akan) buat matematika ini menyenangkan, diajarkan secara mudah, dan menekankan pada logika," ujar Mu'ti.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemendikdasmen tengah menyusun program pelatihan guru matematika. Harapannya, program ini akan mulai berlangsung pada tahun 2025.

Pelatihan guru matematika terutama akan diberikan pada guru PAUD/TK dan SD kelas awal (1-4). Mereka diharapkan bisa memperkenalkan konsep dasar matematika yang disesuaikan tingkat intelektualitas siswa.

"Terutama untuk TK dan SD bukan matematika yang serius ngitung. Tapi lebih sebagai pengenalan konsep-konsep dasar matematika yang disampaikan dengan memperhatikan tingkat intelektualitasnya (siswa)," imbuhnya.

Skor PISA Diharapkan Meningkat

Peningkatan kualitas dan metode pembelajaran matematika di sekolah juga dilakukan untuk menunjang skor Programme for International Student Assessment (PISA) menjadi lebih tinggi. Walaupun begitu, Mu'ti sadar skor pada tahun 2025 mungkin belum jauh berbeda karena program baru saja diterapkan.

"Skor PISA kita kan masih belum tinggi sehingga kita usahakan 2025 (meningkat). Tapi mungkin yang program ini hasilnya belum bisa dilihat di 2025, karena baru akan dimulai 2025," jelas Sekum PP Muhammadiyah itu.

Dengan demikian ia berharap hasil baik akan terlihat dalam waktu 4 tahun ke depan. Terlebih dasar-dasar matematika Indonesia terus dikuatkan.

"Mudah-mudahan di 4 tahun setelah itu akan kelihatan hasilnya. Kalau dasar-dasar matematika ini sudah kuat, maka pengembangan di jendela pendidikan yang lebih tinggi itu hanya soal waktu saja," tandasnya.




(det/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads