.webp)
Sebentar lagi bulan Ramadan tiba. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) RI, M Sidik menerbitkan edaran mengenai pembelajaran siswa selama Ramadan.
M Sidik mengatakan pembelajaran siswa madrasah pada hari pertama puasa Ramadan akan diliburkan. Pembelajaran baru akan dimulai pada hari kedua Ramadan.
"Pembelajaran diliburkan pada hari pertama puasa Ramadan. Ini tentunya mengikuti ketetapan pemerintah berdasarkan hasil Sidang Isbat awal Ramadan 1445 H," ujar Sidik di Jakarta (4/3/2024), dikutip dari rilis Kemenag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketentuan Libur & Pembelajaran Selama Ramadan 2024
- Libur awal dan akhir Ramadan, libur Hari Raya Idul Fitri, dan libur umum disesuaikan dengan keputusan Pemerintah RI.
- Kegiatan belajar 1 Ramadan 1445 H/2024 M diliburkan (awal Ramadan menunggu ketetapan Pemerintah). Siswa baru masuk sekolah pada hari kedua Ramadan.
- Pembelajaran selama Ramadan diarahkan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, pendalaman, pemahaman, serta keterampilan ibadah.
- Selama Ramadan setiap madrasah bisa melaksanakan program bimbingan ibadah Ramadan dan penguatan kompetensi beragama yang berkaitan dengan pelaksanaan puasa, misalnya Ramadan atau aktivitas pembinaan keagamaan lainnya.
- Jam belajar selama Ramadan diatur oleh kepala madrasah, menyesuaikan ketetapan pemerintah dan/atau daerah.
- Dimohon segera disosialisasikan ke seluruh Kantor Kemenag RI tingkat kabupaten/kota dan madrasah di wilayah kerja masing-masing untuk dipedomani sebagaimana mestinya.
Edaran yang dikeluarkan oleh Direktur KSKK Madrasah ini ditujukan untuk para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia untuk disampaikan ke seluruh kepala madrasah, baik madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), atau madrasah aliyah (MA).
M Sidik berpesan kepada semua sivitas akademika madrasah untuk menjadikan Ramadan 2024 sebagai momentum pengembangan dan penguatan akhlak peserta didik. Ramadan haruslah memberi makna yang membekas untuk semuanya.
"Ramadan bukan justru menjadi lemes, tidak bergairah dalam menuntut ilmu. Ramadan justru harus "membakar" semangat dan motivasi serta berlomba untuk mencapai tujuan utama yakni insan yang bertaqwa," Sidik berpesan.
(nah/nwk)
