.webp)
Kurikulum Cambridge kini telah banyak diadopsi oleh sekolah-sekolah di dunia. Termasuk di Indonesia, tercatat sudah ada 240 sekolah yang menerapkan kurikulum ini.
"Saat ini ada sekitar 240 sekolah menggunakan Kurikulum Cambridge dari mulai Aceh sampai Nusa Tenggara Timur," ujar Dianindah Apriyani, Senior Country Manager Cambridge di Indonesia dalam acara Cambridge Festival 2024, di Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024).
Tak hanya bagi siswa, Dian mengatakan, manfaat dari Kurikulum Cambridge dapat dirasakan juga oleh guru. Lewat kurikulum ini, guru dapat melihat learning journey siswanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurikulum ini sudah banyak yang menerapkan kemudian memberikan manfaat juga kepada siswa kepada guru. Kurikulum Cambridge itu sendiri kami menyebutnya Cambridge Pathway, karena menunjukkan learning journey dari setiap anak dengan usia 3-19 tahun," katanya.
Kelebihan Kurikulum Cambridge
Menurut Dian, kelebihan dari kurikulum ini cukup fleksibel. Selain itu, siswa yang mendapat pembelajaran Kurikulum Cambridge akan diarahkan untuk fokus pada kebutuhan dan minatnya masing-masing, tak cuma pada science skill atau social skill.
"Yang kedua, bisa diterapkan di segala konteks. Jadi, kita bicara dari segi national context itu juga masih bisa diterapkan nilai-nilai nasionalisme itu masuk, dan kurikulum ini tidak akan menjauhkan anak dari akar nasionalismenya mereka," ujar Dian.
Dian menambahkan, kurikulum ini telah sukses mencetak banyak prestasi siswa mulai dari bidang kuliner, arsitektur, hingga komputer.
"Ada yang menjadi vegan influencer, content creator, bahkan mungkin sekarang ada yang sedang meneruskan kuliah karena mereka senangnya belajar," tambahnya.
4 Tahap Kurikulum Cambridge
Kurikulum Cambridge ini akan lebih efektif jika diterapkan sedari dini atau ketika masa TK. Adapun pathway dari kurikulum ini antara lain sebagai berikut:
1. Cambridge Primary: Umur 5-11 tahun
2. Cambridge Lower Secondary: 11-14 tahun
3. Cambridge Upper Secondary: 14-16 tahun
4. Cambridge Advanced: 16-19 tahun
Di akhir, Dian menyebut semua sekolah bisa menerapkan kurikulum ini. Namun, ia mengingatkan tak semua sekolah siap menerapkannya sehingga perlu waktu adaptasi yang cukup.
"Apakah semua sekolah bisa? Bisa, tetapi tergantung kesiapannya dan seberapa lamanya tergantung kembali pada sekolah apakah 6 bulan, 1 tahun, atau mungkin bahkan 5 tahun," demikian Dian.
(cyu/nwy)
