Pengembangan Pendidikan Vokasi Dibutuhkan buat Tunjang KEK

ADVERTISEMENT

Pengembangan Pendidikan Vokasi Dibutuhkan buat Tunjang KEK

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 25 Jan 2024 21:00 WIB
KEK Singhasari
KEK Singhasari. Foto: ANTARA/HO-Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.
Jakarta -

Kepala Biro Perencanaan dan Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Paulus Riyanto mengatakan pengembangan pendidikan vokasi penting untuk mendukung ketersediaan tenaga kerja di KEK.

Paulus mencontohkan, tenaga keperawatan (nursing) sangat dibutuhkan di luar negeri dan dalam negeri. Untuk itu, pengembangan vokasi kesehatan penting sehingga rumah sakit dan klinik internasional di KEK bisa diisi tenaga-tenaga kerja dari lulusan vokasi kesehatan dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tenaga perawat dan sebagainya, potensinya sangat luas. Ini yang dikembangkan di Kawasan Ekonomi Khusus," terangnya dalam Lokakarya dan Ekspos Kinerja Kemitraan dan Penyelarasan di Millennium Hotel Sirih, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).

Ia mengatakan, ketika sebuah industri berdiri di Indonesia, maka tenaga kerja dapat terserap, termasuk dari sektor vokasi. Untuk itu, KEK sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah-daerah Indonesia ke depannya juga akan berfokus pada jasa pendidikan dan jasa kesehatan.

ADVERTISEMENT

Sertifikasi Lulusan Vokasi

Memasuki dunia kerja dan dunia industri (DUDI), mengingatkan lulusan pendidikan vokasi untuk membekali diri dengan sertifikasi, termasuk sertifikasi internasional. Sertifikasi ini memungkinkan lulusan pendidikan vokasi lebih terserap di DUDI.

Paulus mencontohkan, 60 persen tenaga kerja industri di Kendal, Jawa Tengah merupakan lulusan vokasi. Penyerapannya didukung KEK Kendal dalam kerja sama antara tenant atau pelaku usaha dengan 36 SMK setempat lewat magang dan perekrutan.

"Sehingga link and match-nya berjalan," ucapnya.

Pengembangan Vokasi di KEK Singhasari

Paulus menambahkan, lulusan vokasi juga diharapkan tidak sekadar bekerja, tetapi juga menjadi pengusaha dan berinovasi. Ia mencontohkan, KEK Singhasari, Malang Raya, Jawa Timur memiliki kelas industri animasi yang memungkinkan pelajar vokasi siap terjun ke dunia animasi sebagai pekerja maupun sebagai pengusaha independen.

"KEK Singhasari contohnya, aktivitas nilai tinggi, mereka bisa bekerja pada orang lain, bisa independen dan ke berbagai orang. Ini yang kita tekankan di KEK digital. Bisa menjadi animator, pekerja seni, ini yang berkaitan dengan KEK pariwisata," ucapnya.

KEK Singhasari merupakan KEK Digital dan KEK Pendidikan pertama yang menjadi pusat pengembangan teknologi digital, pariwisata, dan pendidikan. KEK ini sebelumnya juga sudah menjajaki kerja sama dengan King's College London (KCL) untuk menyediakan pendidikan tinggi mulai September 2024.

Kawasan ini juga bekerja sama dengan universitas-universitas di Malang, seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Diharapkan, kerja sama ini mendukung link and match talenta muda lulusan SMK dan mengikutsertakan warga lokal dalam perekonomian di daerahnya.

KEK Singhasari juga menjajaki bekerja sama dengan Pemerintah Australia untuk percepatan pengembangan KEK Pendidikan dan peluang kolaborasi. Western Australia Technical Vocational Education Training (WATVET) Consortium dan KEK Singhasari bekerja sama dalam pengembangan bidang pendidikan pendidikan vokasi dan pembangunan Center of Cooperation.

Kerja sama Australia Barat-KEK Singhasari tersebut diharapkan menjadi pilot project pengembangan kapasitas pendidikan vokasi Indonesia. Di sisi lain, sinergi ini juga mendukung globalisasi institusi pendidikan Australia Barat.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads