Jokowi: Saya Tidak Mau Ada Anak yang Tidak Sekolah Karena Biaya

ADVERTISEMENT

Jokowi: Saya Tidak Mau Ada Anak yang Tidak Sekolah Karena Biaya

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 25 Jan 2024 18:30 WIB
Jokowi memberikan keterangan usai acara penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024 oleh Presiden Republik Indonesia di Gor Mustika Blora, Selasa (23/1/2024).
Presiden Jokowi. (Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada anak-anak yang tidak sekolah karena terhalang biaya. Ia mengatakan, Program Indonesia Pintar (PIP) dihadirkan oleh pemerintah agar tidak ada anak putus sekolah akibat ketidakmampuan ekonomi keluarga.

"Saya tidak mau anak-anak kita ada yang tidak sekolah gara-gara orang tuanya tidak mampu membiayai. Semuanya harus sekolah," ujar Jokowi dalam agenda Penyerahan Bantuan Program Indonesia Pintar di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dalam Antara, Kamis (25/1/2024).

Menurutnya, pemerintah telah menghadirkan Program KIP sebagai bantuan dana pendidikan bagi masyarakat tidak mampu, mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, hingga kuliah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa ada yang namanya KIP untuk SD, SMP, SMA/SMK, juga ada kartu KIP Kuliah seperti ini, agar anak-anak kita pintar-pintar, kuliah semuanya. Tidak pikir masalah biaya, karena pemerintah menyediakan, baik dari KIP Kuliah," katanya.

PIP Kemdikbud adalah bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin. Dalam penyalurannya, dana diserahkan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kemendikbudristek.

ADVERTISEMENT

Besar dana bantuan PIP yaitu Rp 450.000 untuk jenjang SD, Rp 750.000 untuk jenjang SMP, dan Rp 1,8 juta untuk jenjang SMA. Untuk menjadi penerima PIP Kemdikbud, siswa harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial (DTKS Kemensos).

Ingatkan Siswa Soal Profesi Orang Tua

Kepada para siswa, Jokowi berpesan bahwa profesi orang tua, baik sebagai kuli bangunan, sopir, ataupun petani, jangan sampai menghambat hak anak untuk bersekolah.

Jokowi juga memotivasi orang tua agar tetap menyekolahkan anaknya, meski dalam situasi ekonomi sulit.

"Bapak saya juga bukan orang yang berpunya, orang tua saya juga bukan orang tua yang berpunya saat itu," ungkap Jokowi.

Menurutnya, sumber daya manusia menjadi kunci persaingan antarnegara maupun individu, yang ke depan diperkirakan tidak semakin gampang.

"Kenapa ibu-ibu bapak-bapak, orang tua murid kita ajak untuk mendampingi, agar bapak ibu semuanya ikut mengawasi anak-anak kita ini harus belajar ke sekolah, harus rajin karena persaingan semakin berat," pungkasnya.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads