2024 Indonesia Berpotensi Darurat Kekurangan Guru, Begini Antisipasi Kemendikbud

ADVERTISEMENT

2024 Indonesia Berpotensi Darurat Kekurangan Guru, Begini Antisipasi Kemendikbud

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 04 Sep 2023 19:00 WIB
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud RI, Nunuk Suryani sebut Indonesia berpotensi alami darurat kekurangan guru di tahun 2024. Foto: YouTube Tanoto Faoundation
Jakarta -

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani mengatakan bahwa pada tahun 2024 Indonesia berpotensi mengalami kekurangan sekitar 1,3 juta guru.

Hal itu dikatakan Nunuk dalam dalam podcast Unlocking Potential Tanoto Foundation belum lama ini. "Memang, pada 2024 ada potensi Indonesia kekurangan 1,3 juta guru. Ini karena setiap tahun rata-rata jumlah yang pensiun mencapai 70.000 guru. Namun kami telah melakukan antisipasi sejak 2021 melalui rekrutmen ASN P3K guru," Nunuk dalam keterangan tertulis yang diterima detikedu, Senin (4/9/2023).

Menurut Nunuk data yang dia sampaikan berdasarkan data Kemendikbud yang menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai sebanyak 3,3 juta guru di sekolah negeri. Sayangnya, pada tahun 2024 potensi kekurangan jumlah guru bisa terjadi karena beberapa sebab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 70 Ribu Guru Pensiun Tiap Tahun

Sebab pertama yang membuat Indonesia diprediksi darurat kekurangan guru menurut Nunuk adalah karena setiap tahun ada sekitar 70.000 guru yang masuk masa pensiun. Atas permasalahan tersebut, Nunuk menyebut saat ini Kemendikbud terus melakukan langkah akseleratif seperti merekrut guru sebanyak 544.000 orang di tahun 2021 dan 2022.

Untuk tahun ini, Kemdikbud menargetkan akan ada 600.000 guru yang direkrut meski pemerintah daerah masih mengusulkan sebanyak 300.000. "Tahun 2024 memang masih ada kekurangan, namun jumlahnya tidak sampai 1,3 juta guru. Ini karena kami sudah melakukan mitigasi dari sekarang," papar Nunuk.

ADVERTISEMENT

Ruang Talenta Guru

Upaya lain yang dilakukan Kemendikbud menanggapi potensi tersebut adalah dengan membuat rekrutmen guru secara reguler dan melalui Ruang Talenta Guru atau yang lebih dikenal sebagai marketplace guru. Platform digital tersebut menjadi wadah bagi guru-guru honorer untuk mendapatkan kesempatan diangkat menjadi guru tetap dan PNS.

"Melihat di mana tren supply dan demand guru yang hampir selalu tidak seimbang, Mas Menteri (Nadiem Makarim) menyampaikan dalam suatu forum dengan Komisi X DPR terkait Ruang Talenta Guru atau yang pada saat itu disebut marketplace," tutur Nunuk.

Fungsi Ruang Talenta Guru tersebut lainnya adalah untuk mengakomodir kebutuhan guru yang terjadi di luar masa rekrutmen atau kebutuhan-kebutuhan khusus. Rekrutmen guru nantinya bisa dilakukan kapanpun sesuai dengan kebutuhan setiap sekolah.

Perlu Kolaborasi Seluruh Pihak

Nunuk mengutarakan untuk mengantisipasi kekurangan guru di tahun 2024 ini perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak baik kementerian, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kerjasama pemerintah-swasta, dan juga lembaga filantropi.

"Jadi kami sangat ingin berkolaborasi lebih erat dengan pihak swasta dan filantropi untuk pemenuhan guru dan menarik minat generasi muda untuk menjadi guru-guru berkualitas," kata Nunuk.

Upaya yang bisa dilakukan lewat kolaborasi pemerintah dan lembaga filantropi menurut Nunuk contohnya adalah penyiapan dan pendampingan calon serta pengembangan dokumen pendukung pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati mengatakan memiliki program yang membantu pemerintah dalam mempersiapkan guru berkualitas.

"Kami memfasilitasi komunikasi antara LPTK yang mengelola pendidikan guru dengan pemerintah daerah, dan Kemendikbudristek untuk bisa saling berkomunikasi, menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan, dan bagaimana menciptakan guru berkualitas," jelas Ari Widowati.

(cyu/erd)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads