FSGI: Ada 16 Kasus Bullying di Sekolah pada Januari-Juli 2023

ADVERTISEMENT

FSGI: Ada 16 Kasus Bullying di Sekolah pada Januari-Juli 2023

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 04 Agu 2023 12:30 WIB
Bullying pada anak
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tomwang112
Jakarta -

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyoroti kasus perundungan di sekolah yang kian marak terjadi. Mereka mencatat terdapat sebanyak 16 kasus perundungan di sekolah dalam kurun Januari - Juli tahun 2023.

Dalam laporannya, FSGI menyebut empat kasus terjadi pada awal masuk tahun ajaran baru di bulan Juli 2023. Kasus perundungan mayoritas terjadi di SD (25%) dan SMP (25%), lalu di SMA (18,75%) dan SMK ( 18,75%), MTs (6,25%) dan Pondok Pesantren (6,25%).

Siswa hingga Guru Jadi Korban Perundungan

FSGI mencatat jumlah korban perundungan sekolah selama Januari-Juli 2023 sebanyak 43 orang yang terdiri dari 41 siswa (95,4%) dan dua guru (4,6%). Adapun pelaku perundungan didominasi oleh siswa yakni sebanyak 87 orang (92,5%), sisanya oleh pendidik sebanyak 5 pendidik (5,3%), 1 orangtua siswa(1,1%), dan 1 Kepala Madrasah (1,1%).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kasus perundungan mayoritas terjadi di satuan pendidikan di bawah kewenangan Kemendikbudristek (87,5%) dan Kemenag (12,5%). Daerah tempat terjadi perundingan antara lain Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara.

Macam Kasus Perundungan di Sekolah

Empat kasus yang baru terjadi pada Juli 2023 tersebut diantaranya kekerasan terhadap 14 siswa di Kabupaten Cianjur yang terlambat masuk sekolah, kekerasan kakak kelas terhadap adik kelas, perundungan siswa SMAN di Kota Bengkulu oleh empat guru, dan penusukan siswa SMA di Samarinda.

ADVERTISEMENT

Selain dari 4 kasus yang barus terjadi tersebut, FSGI mencatat kasus terakhir yakni penyerangan orang tua terhadap guru di SMAN 7 Rejang Lebong termasuk parah karena mengakibatkan kebutaan pada korban. Penyerangan orang tua tersebut terjadi akibat perlakuan guru terhadap siswa.

Adapun kasus yang menghebohkan jagat pendidikan belakangan ini adalah seorang siswa di Kalimantan Selatan yang berani menusuk temannya lantaran sering di-bully oleh korban. Siswa berinisial A (15 tahun) menusuk korban berinisial M (15 tahun) menggunakan pisau.

FSGI Dorong Pihak Berwenang Selesaikan Perundungan

Atas kasus perundungan yang terjadi di Bengkulu dan Kalimantan Selatan, FSGI mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu untuk melakukan evaluasi terhadap guru dan pemenuhan hak siswa yang telah diperlakukan tidak baik oleh guru. Selain itu, perlu adanya asesmen terhadap siswa yang melihat aksis penyerangan orang tua untuk memastikan kondisi psikologis mereka.

FSGI pun meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas oknum orang tua yang telah melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Terkait kasus di SMAN 7 Kota Banjarmasin, FSGI meminta Itjen Kemendikbukristek untuk melakukan pembenahan di lingkungan sekolah tersebut.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads