Pastikan MPLS Bebas Senioritas, Begini Kiat Kepsek SMPN 43 & SMAN 70 Jakarta

ADVERTISEMENT

Pastikan MPLS Bebas Senioritas, Begini Kiat Kepsek SMPN 43 & SMAN 70 Jakarta

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 12 Jul 2023 13:32 WIB
Hari pertama sekolah dan MPLS di SMP 43 Jakarta
Pastikan MPLS siswa baru bebas dari senioritas dan perpeloncoan, begini kiat Kepala Sekolah SMPN 43 dan SMAN 70 Jakarta. Foto: Devita Savitri/detikEdu
Jakarta -

Memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2023, Kepala Sekolah SMPN 43 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta pastikan tidak adanya praktik senioritas. Kedua pihak menyatakan siap melakukan MPLS sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan Surat Edaran Nomor E-0035/SE/2023 tentang Pelaksanaan Hari Pertama Sekolah (HPS) dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi Peserta Didik Baru.

Ditemui detikEdu di sekolah masing-masing, Rabu (12/7/2023) begini penjelasan Kepala Sekolah SMPN 43 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta selengkapnya.

MPLS di SMPN 43 Jakarta

Muzaenah SPd selaku Kepala Sekolah SMPN 43 Jakarta menjelaskan, pelaksanaan MPLS di SMPN 43 Jakarta dikoordinasi secara langsung oleh dewan guru yang telah terbentuk. Siswa dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) ikut mendampingi siswa baru terkait pelaksanaan, terutama terkait pengaturan alur kegiatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena jenjang SMP merupakan transisi dari masa SD, Muzaenah menyatakan pihaknya sangat melibatkan orang tua dalam prosesnya. Nantinya, orang tua akan kembali dipanggil pihak sekolah untuk penjelasan langsung terkait kurikulum dan pembelajaran yang akan diterima anak-anaknya.

"Orang tua sangat dilibatkan karena anak-anak ini baru datang kesini (ke SMPN 43 Jakarta), hari pertama sekolah dibuka agar orang tua memberikan support dan melepaskan ke sekolah. Selain itu agar orang tua tahu bagaimana keadaan sekolah dan bisa memberikan motivasi belajar kedepannya, setelah itu siswa jadi tanggung jawab kami," kata Muzaenah.

ADVERTISEMENT

Dengan OSIS hanya menjadi pendamping masa MPLS, Muzaenah menyatakan dengan tegas bila SMPN 43 bebas dari senioritas.

"Tugasnya hanya mendampingi dan membantu kelancaran MPLS. Tidak ada senioritas," katanya.

Ia menambahkan, tahun ini pihaknya menerima 215 siswa baru dari jumlah keseluruhan 217 peserta. Ada 2 siswa dinyatakan mengundurkan diri di Tahap Kedua PPDB SMP.

"Duanya tidak lapor diri yang diterima melalui jalur Tahap Kedua PPDB SMP. Kami (pihak sekolah) sudah menghubungi, tapi tidak jadi kesini dan memilih ke tempat lain yang sudah diterima," ungkapnya.

SMAN 70 Jakarta: Sekolah Ramah Anak

Tak jauh berbeda dengan kepala sekolah SMPN 43 Jakarta, Sunaryo SPd MM menyatakan dengan tegas kini SMAN 70 terbebas dari praktik senioritas. Kegiatan MPLS juga dilaksanakan oleh dewan guru yang telah terpilih dan OSIS hanya bertugas membantu kelancaran kegiatan ini.

"Saya jamin sudah tidak ada, ini adalah salah satu dampak dari Covid-19 yang positif. Meski begitu, langkah ini tetap dijaga agar senioritas seperti zaman sebelum-belumnya tidak terjadi lagi," katanya.

Sunaryo juga menjelaskan SMAN 70 Jakarta ditunjuk sebagai "Sekolah Ramah Anak" sejak tahun 2019 lalu. Dengan predikat ini, SMAN 70 mulai terbebas dari perundungan dan bullying ditambah dengan Covid-19 yang membuat siswa belajar dari jarak jauh.

"Masa 'Sekolah Ramah Anak' ada senioritasnya, kita sudah dipastikan oleh Kementerian dan berbagai syarat sudah dipenuhi," tambahnya.

Dengan MPLS yang sesuai prosedur dan dilakukan guru, bukan siswa, SMPN 43 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta pastikan tak ada senioritas ataupun perpeloncoan bagi siswa baru.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads