Platform pendidikan berbasis aplikasi bimbingan belajar online CoLearn menggelar Smart Fest 2023 di Binus University Kampus Anggrek, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). Para orang tua dan siswa CoLearn dari berbagai daerah datang untuk berdiskusi tentang perintisan masa depan bersama para ahli, bertatap muka dengan para guru, merayakan kelulusan, hingga meraih awards.
Ahli pendidikan anak usia dini Shireen Ratnani berbagi kiat berkomunikasi dengan anak berdasarkan growth mindset. Harapannya, ucapan orang tua dapat mendorong para siswa menjadi senang belajar, tidak takut salah, dan mampu mencari tahu cara menyelesaikan masalah (problem solving) sehari-hari tanpa disuruh.
"Apresiasi usahanya ketimbang hasilnya. Jika nilainya bagus, alih-alih mengatakan 'tuh kamu pintar, nilainya bagus', katakan 'Mama kagum dengan kerja keras kamu belajar. Kamu baca, kamu tanya guru kalau ketemu soal yang susah, dan kelihatan di hasilnya," terang Shireen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ucapan orang tua (dengan growth mindset) dapat membangun anak dalam hal kepercayaan diri, rasa mau belajar, mau berkembang, mau bekerja keras, mau membuka diri pada masukan, mau menghadapi tantangan, mau berkomunikasi dengan sosok yang terkesan lebih berprestasi darinya, dan juga mau belajar dari sosok tersebut," imbuhnya.
Ada pula pasangan berprestasi Indah Shafira Zata Dini dan Ardya Dipta Nandaviri berbagi kisah persiapan diri merintis karier masa depan. Indah, lulusan S2 International Education Policy, Harvard University menuturkan, tak apa-apa jika cita-cita terus berubah. Namun, mengenal motivasi diri dan perencanaan masa depan tetap penting agar fokus mengusahakan yang terbaik.
"Terapkan goal-goal kecil too easy to deny. Ketimbang 100 vocab per hari dan 50 soal, plan 5 vocab dan 1 soal. Sangat sedikit dan mudah, sampai rasanya aneh kalau tidak dikerjakan. Ini membentuk kebiasaan," kata Founder Seruni Montessori School ini.
"Jika terdistraksi, cari teman untuk menarik kembali on the track. Cari komunitas, misalnya English club, dengan teman-teman yang punya goals sama. Saling mengingatkan, sehingga akan bantu ketika sama-sama menjalani (usaha merintis masa depan itu)," tutur periset World Bank ini.
Dipta, lulusan S2 Robotics, School of Computer Science, Carnegie Mellon University, menuturkan bahwa dirinya berpegang pada bidang-bidang yang ia gemari sejak sekolah hingga berkarier.
"Terinspirasi Three Idiots. Kalau suka, explore terus. Nanti kesempatan-kesempatan akan terbuka. Aku sekolah dulu di SMAN 8 (Jakarta), teman-teman mau masuk Kedokteran UI. Saya sempat FOMO (fear of missing out), terlebih kakakku dokter juga. Saya nggak bisa anatomi, nanya ke kakak, 'Ini ada 20 otot harus dihafal semua?' Iya, katanya. Aku pastikan saat itu juga aku nggak masuk sana," tutur eks Senior Data Scientist Gojek ini tertawa.
"Jadi aku lebih tertarik ke engineering. Belajar mengerti yang disuka dan tidak dulu (lalu ditekuni). Nanti kesempatan akan terbuka. Zaman sekarang apa yang pasti? Terlebih dengan perkembangan teknologi," tutur juara nasional Kontes Robot Indonesia (KRI) semasa S1 di Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Di sesi teknologi dan persiapan masa depan, Chief Financial Officer (CFO) Microsoft Khrisna Worotikan membahas potensi artificial intelligence (AI) yang menggantikan manusia.
"Ketika optimalisasi dengan teknologi, 20 karyawan dapat tersisa 4-5 orang. Ini menjadi tanggung jawab untuk memikirkan 15 lainnya bagaimana. Dilepaskan, atau dilatih upskill pelan-pelan dengan skill lain agar punya value," jelas Khrisna.
"Jadi, pelajari perkembangan teknologi dan bagaimana itu berdampak buat kita--nggak hanya sebagai yang menerima efeknya, tetapi juga sebagai pelakunya," tuturnya.
Sementara Guru Besar Sistem Informasi Binus University Prof Dr Ir Meyliana menuturkan, besar peran orang tua untuk memberikan awareness pada anak terkait AI. Harapannya, anak mengenali sisi positif dan negatifnya, serta tidak menjadikannya jalan pintas kesuksesan.
"AI membantu kreativitas tetapi (pembelajaran) jadi lebih instan. Amazing, saya sebagai pengajar mendapati hasil nilai (mahasiswa) lebih dari yang saya harapkan. Karena itu, saya harus pintar-pintar membuat soal," tuturnya tertawa.
"Jika anak-anak nggak paham sisi negatifnya, menganggap itu shortcut ke kesuksesan, ini bahaya. Perlu bagi orang tua, dan CoLearn, berhubungan dengan siswa dan memberi awareness soal yang baik dan huruk, benar dan salah. AI luar biasa, kita nggak bisa menolak dan menghentikan. Tetapi nggak bisa terus khawatir dan hidup tanpa mereka," imbuh Wakil Rektor Binus University ini.
Kesan disampaikan orang tua siswa CoFriends (sebutan siswa CoLearn) asal Lampung, Sri Purwanti dan anak, turut hadir di Colearn Smart Fest 2023. Sri menuturkan, sang anak semula mendaftar bimbel online di masa pandemi. Harapannya, sang anak yang saat itu kelas 8 SMP bisa tetap fokus belajar tanpa khawatir terinfeksi COVID-19.
Kini, siswa SMAN 3 Bandar Lampung tersebut berencana melanjutkan pendidikan tinggi di jurusan psikologi. Sri bercerita, sang anak kerap ditemaninya belajar dan tanya jawab soal di samping bimbel online.
"Kadang juga kalau pengen (bimbel) sendiri, saya diminta keluar dulu. Nanti dia keluar kamar setelah belajar, baru bantu-bantu (pekerjaan rumah)," tutur Sri tertawa.
Adapun CoFriends lain, Aubree Qisha Latiifa, asal Serpong, menuturkan dirinya baru saja lulus SD. Sejak kelas 5, ia mengambil kelas matematika di bimbel online tersebut. Siswa baru SMP ini berkesempatan bertemu langsung dengan guru-guru bimbelnya di sesi Ketemu Guru Juara & Mentor.
"Super fun. Selama ini kan online ya, seru sih belajarnya. Aku kira akan gimana nanti kalau ketemu, ternyata fun," tutur Aubree yang mendapat perayaan wisuda CoFriends Graduation bersama siswa-siswa Colearn lulusan SD lainnya di festival ini.
Co Founder dan Chief Operating Officer (COO) CoLearn Marc Irawan menuturkan, platformnya kini tengah mengagas pilot program siap kerja dengan partnership Binus University Online Learning bersama industri. Harapannya, siswa bisa bekerja di siang hari dan perkuliahan S1 selama empat tahun dilakukan sore atau malam hari.
(twu/nwk)