Pengumuman PPDB Jatim Tahap 1, Apa Langkah Selanjutnya?

Sebanyak 2.536 SMA/SMK hingga SLB di Jatim menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengecek langsung PTM hari pertama di SMK Negeri 7 Surabaya. — Pengumuman PPDB Jatim tahap 1 sedang berlangsung. Yuk, simak langkah selanjutnya. Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom

Jakarta -

Penerimaan Peserta Didik Baru Jawa Timur (PPDB Jatim) memasuki masa pengumuman untuk tahap 1 pada tanggal 23 Juni 2023 pukul 08.00 WIB. Tahap 1 merupakan langkah PPDB untuk jalur afirmasi, pindah tugas orang tua/wali, dan jalur prestasi hasil lomba.

Dikutip dari laman resmi PPDB Jatim, pengumuman dilakukan melalui aplikasi PPDB online di situs http://ppdb.jatimprov.go.id/. Peserta didik yang telah diterima harus mencetak bukti penerimaan dan tidak bisa mendaftar di tahap dan jalur berikutnya.

Setelah mencetak bukti penerimaan, siswa wajib melaksanakan proses daftar ulang sesuai dengan jadwal yang ditentukan, yaitu mulai tanggal 23-24 Juni 2023. Untuk detikers yang masih kebingungan, begini cara cetak bukti penerimaan dan daftar ulang selengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Cetak Bukti Penerimaan PPDB Jatim Tahap 1

Cetak bukti penerimaan tahap 1 dilakukan melalui link https://ppdbjatim.net/cetak-bukti/bukti-penerimaan/tahap-1/login/
Masukkan data yang dibutuhkan dari Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN), PIN peserta yang dibuat sebelumnya, dan tanggal penerbitan KK.
Apabila detikers dinyatakan lolos, sistem akan menampilkan halaman untuk mencetak bukti yang bisa disimpan.

Cara Daftar Ulang PPDB Jatim Tahap 1

Dilakukan secara offline di sekolah tujuan sesuai jadwal yang ditentukan yaitu tanggal 23-24 Juni 2023 pukul 09.00-16.00 WIB.
Serahkan dokumen yang dibutuhkan seperti:
- - Foto copy Ijazah atau Surat Keterangan Lulus serta menunjukkan dokumen aslinya.
- - Foto copy KK/SKD dan menunjukkan dokumen aslinya.
- - Dokumen lain yang ditentukan oleh sekolah tujuan.

Untuk diingat, proses ini tidak dipungut biaya. Apabila ditemukan pemalsuan data, siswa dan orang tua bisa diproses sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan dicabut haknya sebagai peserta didik baru.