Seorang guru viral usai melaporkan adanya pungutan liar (pungli) saat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) pada 2021.
Guru SMPN 2 Pangandaran bernama Husein Ali Rafsanjani itu mengaku melaporkan pungli di lapor.go.id dengan rincian Rp 270 ribu untuk ongkos transportasi dan tambahan Rp 310 ribu saat Latsar.
"Itu mulainya dari Latsar CPNS. Awalnya bilangnya bawa badan aja, semua biaya ditanggung negara katanya. Tiba-tiba seminggu sebelumnya ada chat untuk diharuskan membayar transport sebesar Rp 270 ribu ya dari panitia itu bulan Oktober 2021," kata Husein dalam detikJabar, dikutip Kamis (11/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar tersebut pun sampai ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Menanggapi hal tersebut, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku akan menemui langsung Husein untuk mendengar penjelasan langsung.
"Pertama kita orangnya akan saya temui. Saya sudah dengar juga versi (Pemkab) Pangandaran," kata Ridwan Kamil dalam detikJabar.
Pengalihan Dana Latsar
Berdasarkan klarifikasi dari Pemkab Pangandaran, Ridwan Kamil menuturkan, saat itu dana Latsar sudah dianggarkan oleh pihak pemkab. Namun saat pandemi COVID-19, dana yang semula untuk transportasi Latsar dialihkan untuk penanganan COVID-19.
"Pertama kejadian saat Covid 2021 di mana pernah akan dianggarkan tapi dibatalkan karena recofusing untuk (penanganan) Covid, sehingga anggaran yang namanya transportasi dan kegiatan apa di lokasi pusdiknya ketarik anggarannya," jelasnya.
Dari situ, berdasarkan versi Pemkab Pangandaran, dugaan pungli seperti yang diungkapkan Husein tidak terjadi. Sebab ,dana untuk pelaksanaan Latsar sejatinya telah dianggarkan meski akhirnya dialihkan.
"Jadi versi Pangandaran tidak ada pungli. Kalau pungli, anggaran ada, tapi narik lagi. Ini mah sempat teranggarkan, di-refocusing hilang, tapi tidak diinformasikan hilangnya, jadi anggapan peserta masih ada," ujar Ridwan Kamil.
Kesepakatan Antarpeserta Latsar
Sementara untuk biaya yang dikeluarkan Husein disebut Ridwan Kamil merupakan hasil kesepakatan antar peserta Latsar saat itu.
"Ini tuh sudah dikomunikasikan di antara peserta, keluarlah angka itu, itu kesepakatan dari temen angkatan yang menyatakan segitu," ungkapnya.
Sementara saat ini, Husein memutuskan berhenti mengajar di SMPN 2 Pangandaran pada Maret 2022. Sejak saat itu, Husein memilih kembali ke Kota Bandung sembari menunggu surat pengunduran dirinya keluar.
"Berhenti mengajar Maret 2022. Sekarang harapannya supaya surat pengunduran dirinya keluar karena mau cari kerja susah, namanya masih tercatat di sana," katanya.
Simak Video 'Dugaan Pungli di Pangandaran, RK Minta Kepala BKPSDM Dinonaktifkan':