Biaya Sekolah SMA Pradita Dirgantara, Top 3 SMA Terbaik Versi Nilai UTBK

ADVERTISEMENT

Biaya Sekolah SMA Pradita Dirgantara, Top 3 SMA Terbaik Versi Nilai UTBK

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 30 Agu 2022 16:30 WIB
Peresmian SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Rabu (11/7/2018).
Biaya sekolah SMA Pradita Dirgantara Boyolali dan fasilitasnya. Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Jakarta -

SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah meraih posisi ketiga dalam daftar Top 1000 Sekolah 2022 Berdasarkan Nilai UTBK yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) baru-baru ini. Dengan nilai total UTBK 640,747, SMA Pradita Dirgantara menjadi SMA terbaik di Jawa Tengah.

Sebagai informasi, 2022 merupakan tahun pertama SMA Pradita Dirgantara ini masuk pemeringkatan Top 1000 Sekolah LTMPT. SMA ini juga baru menelurkan dua angkatan alumni pada 2021 dan 2022.

Tidak heran, para siswa di media sosial turut membicarakan keseharian para siswa, fasilitas, dan biaya sekolah di SMA swasta ini. Berapa biaya sekolah di SMA Pradita Dirgantara?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biaya Sekolah SMA Pradita Dirgantara Boyolali dan Fasilitasnya

Biaya Pendaftaran dan Uang Sekolah Gratis

Director of Pradita Dirgantara Development School Dwi Agus Yuliantoro menuturkan, SMA Pradita Dirgantara tidak memungut biaya pendaftaran, biaya seleksi, hingga uang pangkal maupun sumbangan pengembangan institusi. Biaya sekolah pun gratis.

"Kita tidak memungut biaya ya sejak pendaftaran dan seleksi," kata Dwi pada detikEdu, Selasa (30/8/2022).

ADVERTISEMENT

"Di seleksi memang ada rentang agak lama dari seleksi administrasi di Februari, lalu tes tulis di masing-masing Lanud. Setelah lolos seleksi daerah, maju ke seleksi pusat, lalu dinyatakan sebagai calon siswa. Prosesnya sudah selesai di bulan April, masuk sekolah di bulan Juli. Saat [berangkat] seleksi ke pusat menggunakan biaya [transportasi dari] orang tua masing-masing," sambung Dwi.

Asrama dan Perangkat Belajar Gratis

Dwi menjelaskan, siswa SMA Pradita Dirgantara juga tinggal di asrama dengan gratis. Selama tiga tahun, tidak ada biaya hidup dan biaya seragam yang dikenakan pada orang tua siswa.

Selama tinggal dan bersekolah, para siswa juga difasilitasi perangkat seperti laptop untuk mendukung pembelajaran anak.

Ekskul dan Kompetisi

Ada beragam bidang ekstrakurikuler di SMA PD, mulai dari bahasa, olahraga, sains, hingga bidang kesehatan. Salah satunya yaitu panahan.

"Kalau ekskul, sebetulnya kita ikuti yang ada di Kemdikbud, yang membimbing pun guru-guru yang punya minat dan kemampuan di situ. Kalau ada yang tidak bisa diampu, pengajarnya dari luar. Misal anak yang mau ekskul panahan, kita carikan instrukturnya," terang Dwi.

Dwi mengatakan, biaya yang ditanggung orang tua siswa umumnya biaya mengikuti lomba atau kompetisi.

"Tidak ada iuran ekskul atau OSIS. Tapi, kalau siswa dari ekskul mau lomba, untuk lomba itu siswanya berbeda-beda, dan membawa prestasi untuk dirinya yang melekat, menjadi bagian portfolio dirinya saat menang, ini biayanya (lomba) ditanggung orang tua," jelas Dwi.

"Biasanya kita serahkan ke komite. Kalau ada kegiatan yang secara spesifik bermanfaat secara individu, kita sampaikan ke orang tua, demi kepentingan anak sendiri," sambungnya.

Dwi menerangkan, komite merupakan lembaga independen di luar campur tangan sekolah yang diawaki dan dimotori orang tua.

"Wisuda misalnya, kita wisuda di auditorium, punya sendiri, jadi kita lakukan di sekolah. Tapi kalau orang tua mau mengadakan pagelaran atau perayaan wisuda, pengelolaan dan biaya dari komite, sekolah tidak mewajibkan. Sekolah wisuda saja, mengenakan gaun wisuda, dan penyematan selempang," jelasnya.

Kelas Persiapan Pendidikan Tinggi

Masuk ke tahun ketiga sekolah, siswa SMA Pradita Dirgantara difokuskan untuk persiapan masuk pendidikan tinggi akademik dalam negeri, luar negeri, perguruan tinggi kedinasan, maupun TNI. Kelas persiapan sendiri gratis, sementara penyiapan dokumen bisa berbayar.

"Untuk translasi (dokumen pendaftaran kuliah ke bahasa Inggris), ke notaris, kita bebankan [biaya] ke ortu, itu kebutuhan per individu. Tetapi persiapan IELTS itu dari guru-guru di sini kita assign," kata Dwi.

"Persiapannya dengan guru bahasa Prancis dan bahasa Jerman buat yang mau lanjut kuliah ke sana, dengan guru bahasa Inggris ke negara-negara berbahasa Inggris, ke Kanada, Australia. Secara kompetensi bahasanya, mereka mengerti (siswa) harus ambil kelas IELTS, membantu persiapannya, dijadwalkan dan disisipkan materinya di kelas-kelas," sambungnya.

Guru dan Pembelajaran

Terlepas dari fasilitas fisik, Dwi mengatakan, SMA Pradita Dirgantara menekankan pada kualitas pengajaran, lesson planning mingguan, hingga cara mengajar yang diarahkan pada kegiatan pengasah critical thinking siswa.

"Kita siapkan agar jadi guru yang mumpuni, karena tidak bisa menghadapi siswa cerdas atau paham materi jika pendidik tidak paham desknya. 'Fasilitas' paling penting justru guru. Kalau gurunya high quality teachers, sisanya bisa mengikuti dengan mudah," kata Dwi.

Ia menjelaskan, ada pendampingan dari kelas 10-12 dari wali kelas yang harus tahu siswa beserta progres, minat, dan bakatnya masing-masing, serta menjalin komunikasi berkelanjutan dengan siswa.
"Pendampingan ini juga yang sesuai negara tujuan kuliah, seperti ke Amerika seperti Fawwaz (alumnus angkatan 1 SMA), saya paham dan juga studi di sana, dan assign guru yang yang paham administrasinya: apa yang harus disiapka, tes apa yang harus diambil, pembuatan study purposes atau statement of purposes, esai siswa untuk masuk jurusannya. Ada guru khusus yang membantu," jelas Dwi.

"4 Hal yang kami siapkan: guru-guru yang insyaAllah saya berani bilang di atas rata-rata, kualitas siswanya--yang kita diuntungkan--karena di atas rata-rata, lalu kurikulum kita desain sedemikian rupa untuk membentuk siswa masa depan, dan lingkungan belajarnya yang mendukung.

Bagaimana detikers, berminat sekolah di SMA Pradita Dirgantara Boyolali?




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads