Perbedaan Paham Determinisme dan Posibilisme dalam Geografi Beserta Contohnya

ADVERTISEMENT

Perbedaan Paham Determinisme dan Posibilisme dalam Geografi Beserta Contohnya

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 15 Agu 2022 16:00 WIB
Preschool teacher teaching her children about geography. Using globe and asking the questions. Children sitting by the table and listen teacher carefully. Models in this shot are part of real kindergarten group and their teacher.
Ilustrasi anak belajar geografi. (Foto: Getty Images/vgajic)
Jakarta -

Dalam geografi terdapat dua paham mengenai interaksi manusia dengan lingkungan. Paham tersebut dikenal dengan paham determinisme dan posibilisme, apa bedanya?

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, baik dari iklim, bentuk fisik bumi, hingga makhluk hidup. Dalam kehidupan, seringkali objek studi geografi berinteraksi satu sama lain. Bahkan, saling mempengaruhi.

Sebuah paham atau teori mengemukakan interaksi tersebut dalam determinisme dan posibilisme. Ini penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Paham Determinisme dan Posibilisme

1. Paham Determinisme

Determinisme atau fisis determinisme merupakan teori mengenai interaksi antara budaya dan lingkungan sejak zaman Yunani Klasik. Gagasan ini menyatakan lingkungan menentukan bagaimana budaya manusia beradaptasi.

Dalam pandangan ini, terdapat keyakinan bahwa lingkungan dan kehidupan tetap ada dan tidak berubah, serta lingkunganlah yang berperan dalam kehidupan.

ADVERTISEMENT

Jadi, paham determinisme adalah paham yang beranggapan bahwa keadaan alam suatu wilayah sangat menentukan sifat karakter dan pola hidup penduduk di wilayah tersebut.

2. Paham Posibilisme

Pandangan determinisme berbeda dengan pandangan posibilisme. Menurut pandangan posibilisme, kondisi lingkungan alam bukan faktor yang sangat menentukan, melainkan hanya sebagai faktor pengendali yang memberikan peluang untuk mempengaruhi kebudayaan manusia.

Lingkungan alam hanya memberikan kemungkinan dan batas-batas untuk lahirnya suatu kebudayaan. Menurut Buku Modul Geografi kelas XI oleh Kasman, kedua pandangan ini menunjukkan bahwa faktor geografis berpengaruh terhadap keragaman budaya.

Tokoh yang Menganut Paham Determinisme

Tokoh terkenal dari Fisis Determinis adalah Karl Ritter (1779-1859). Menurut Ritter, Bumi diciptakan oleh Tuhan agar manusia dapat belajar dan memakainya untuk tempat tinggal. Pandangan ini merupakan dasar berpikirnya yang Fisis Determinis.

Berkat pemikirannya inilah Ritter sering disebut Bapak Geografi Sosial. Sepanjang hayatnya, Ritter menghasilkan karya besar.

Dalam Buku Ajar Geografi dan Ilmu Sejarah: Deskripsi Geohistori untuk Ilmu Bantu Sejarah oleh Rusdi Effendi, Ritter menulis sebuah buku yang berjudul Die Erdkunde yang terdiri dari 21 jilid dan ditulis seorang diri berisikan deskripsi regional dari seluruh dunia.

Tokoh yang Menganut Paham Posibilisme

Paham posibilisme dipelopori oleh seorang geograf Prancis, Paul Vidal de la Blache (1854-1918) mengatakan bahwa alam tidak menentukan, tetapi hanya menawarkan berbagai kemungkinan kepada manusia.

Intinya alam sekedar menawarkan berbagai kemungkinan untuk dimanfaatkan oleh manusia melalui senjata teknologinya.

Posibilisme muncul setelah Vidal melakukan penelitian untuk membuktikan interaksi antara manusia dan lingkungan pada masyarakat agraris pramodern.

Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan (possibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang.

Atas dasar itu, Vidal mengemukakan konsepnya yang disebut genre de vie atau mode of live (cara hidup). Dalam konsep ini, geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.

Contoh Paham Determinisme dan Posibilisme

1. Determinisme

Manusia yang hidup di daerah dingin akan mengenakan pakaian tebal agar bisa bertahan hidup. Kemudian manusia yang tinggal di daerah panas atau tropis akan mengenakan pakaian tipis karena cuaca yang panas.

2. Posibilisme

Manusia akan berinovasi membuat sengkedan di daerah pegunungan untuk menghindari longsor. Selain itu, manusia juga bisa membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah yang dilalui sungai.

Demikian perbedaan antara paham determinisme dan posibilisme dalam geografi beserta contohnya. Mudah dipahami kan, detikers?




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads