SMA Taruna Nusantara: Profil, Biaya Sekolah, Beasiswa dan 30 Lulusan Terbaik

ADVERTISEMENT

Round Up

SMA Taruna Nusantara: Profil, Biaya Sekolah, Beasiswa dan 30 Lulusan Terbaik

Kristina - detikEdu
Senin, 25 Jul 2022 08:00 WIB
SMA Taruna Nusantara Magelang
SMA Taruna Nusantara. Foto: Bagus Kurniawan/detikcom
Jakarta -

SMA Taruna Nusantara menjadi salah satu sekolah favorit para lulusan SMP. Sekolah yang terletak di Magelang ini membuka tiga jalur dalam penerimaan siswanya.

Tidak sedikit yang mengira SMA Taruna Nusantara adalah sekolah berbasis semi-militer. Padahal, sekolah ini menerapkan kurikulum pemerintah sama seperti sekolah kebanyakan.

Profil SMA Taruna Nusantara

SMA Taruna Nusantara berdiri sejak 1990. Dilansir dari situsnya, sejarah berdirinya sekolah yang kerap disebut Tarnus atau TN ini berawal dari gagasan mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan Jenderal TNI L.B. Moerdan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa, Yogyakarta, Jenderal TNI L.B. Moerdani mempunyai visi untuk membangun sekolah yang mendidik manusia-manusia terbaik dari seluruh Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para Proklamator.

Ide Moerdani kemudian direalisasikan melalui nota kesepahaman antara ABRI dan Taman Siswa. Perguruan Taman Siswa dipilih karena merupakan organisasi kependidikan pertama di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Dalam nota kesepahaman itu, pihak-pihak terlibat menyepakati pembuatan suatu lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN). Dalam perjalanannya, SMA Taruna Nusantara akhirnya bisa berdiri. SMA TN diresmikan Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) saat itu, Jenderal Try Sutrisno pada 14 Juli 1990.

Selama 6 tahun pertama, Taruna Nusantara hanya menerima laki-laki sebagai siswanya dengan jumlah sekitar 245 orang. Barulah mulai tahun 1996, LPTTN membuat kebijakan baru dengan menerima angkatan putri pertama sebanyak 70 orang.

Biaya Sekolah di SMA Taruna Nusantara

Pada tahun-tahun awal berdiri, SMA Taruna Nusantara menawarkan beasiswa penuh untuk para siswanya. Beasiswa ini didanai oleh TNI yang memiliki latar belakang politik dan keuangan yang kuat. Bahkan, para Tenaga Pengajar (pamong) juga mendapat gaji di atas rata-rata serta fasillitas lainnya.

Aturan seperti ini kemudian berubah sejak krisis ekonomi dan perubahan politik di tahun 1997. Sejak itu, LPTTN mengalami kesulitan keuangan sehingga pada tahun 2001 menghentikan kebijakan beasiswa penuh ini.

Saat ini, kebijakan beasiswa tetap bisa diterapkan di SMA Taruna Nusantara bagi pelajar terpilih yang mempunyai kesulitan keuangan. Bedanya, beasiswa ini diberikan baik oleh individual, perusahaan, maupun pemerintah daerah.

Berdasarkan arsip berita detikEdu, biaya sekolah di SMA Taruna Nusantara terdiri dari uang pangkal, iuran komite sekolah, biaya kontribusi khusus, dan sumbangan sukarela. Besaran biaya tersebut ditentukan dari jalur masuk siswa.

Untuk jalur beasiswa, siswa akan dibebaskan dari semua biaya, mulai dari formulir, uang pangkal, iuran komite sekolah, dan kontribusi khusus. Namun, siswa juga bisa mengisi sumbangan sukarela sesuai kemampuan.

Untuk jalur reguler, siswa akan dikenakan uang pangkal Rp 50 juta, iuran komite sekolah Rp 1 juta, dan sumbangan sukarela diisi sesuai kesanggupan.

Sementara itu, untuk jalur kontribusi, siswa akan dikenakan uang pangkal Rp 50 juta, iuran komite sekolah Rp 1 juta, kontribusi khusus Rp 125 juta. Kemudian, untuk sumbangan sukarela diisi sesuai kesanggupan siswa.

30 Lulusan Terbaik SMA Taruna Nusantara

SMA Taruna Nusantara telah melahirkan lulusan terbaiknya yang saat ini berprofesi mentereng. Salah satunya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY. Ia merupakan salah satu lulusan terbaik Tarnus angkatan tahun 1997.

Selain AHY, masih banyak lagi lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara lainnya. Seperti Brigadir Jenderal TNI Lucky Avianto, Dosen SBM ITB Agung Wicaksono, Marsekal Pertama TNI Mohammad Nurdin, hingga Kolonel Pnb. Firman Dwi Cahyono. Berikut daftar 30 lulusan terbaik selengkapnya:

1. Firman Dwi Cahyono (1993)
2. Jati Setiawan (1994)
3. Dito Sutejo (1995)
4. Yusa Adi Hartanto (1996)
5. Agus Harimurti Yudhoyono (1997)
6. Andy Arvianto (1998)
7. Achmad Hikam (1999)
8. Wulan Asti Rahayu (2000)
9. Muhammad Syaiful Anam (2001)
10. Ina Damayanti Dwi Artiningsih (2002)
11. Muh Farid Isnawan (2003)
12. Dhana Putra Prasetya (2004)
13. Intan Nur Asma Hardhani (2005)
14. Satrio Tegas Wicaksono (2006)
15. Ronggo Wiyono S. Putro (2007)
16. Ryan Putera Pratama (2008)
17. Bagas Dhanurendra (2009)
18. Guinandra Luthfan Jatikusumo (2010)
19. Fauzy Pratama (2011)
20. Anggara Putra Bagustama (2012)
21. Anastasha Puspagita Herasmoro (2013)
22. Fransiska Herline Novitasari (2014)
23. Neo Aditya Kuntar (2015)
24. Annisa Fajriani (2016)
25. Deas Makalingga Emiri (2017)
26. Apandi Purba (2018)
27. Rahmat Akbar Berliano Ulurura (2019)
28. Jofanka Hendhico Arintio (2020)
29. Magistra Fauzi Hibatullah (2021)
30. Arya Krisna Fatahillah (2022)

Setiap tahun, ada ribuan siswa yang mendaftar di SMA Taruna Nusantara, tetapi kapasitas sekolah ini terbatas. Setidaknya ada 350 siswa yang diterima, 250 di antaranya adalah laki-laki dan 100 sisanya perempuan.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads