Rusia melancarkan invasi ke Ukraina yang menyebabkan situasi semakin memanas sejak Kamis (24/2/2022) pagi. Bagaimana nasib anak-anak sekolah di sana?
Serangan ini terjadi pasca Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan pernyataan operasi militer di Ukraina. Sejumlah ledakan terdengar di kota Kiev, ibu kota Ukraina, dan beberapa kota di wilayah timur.
Ukraina melaporkan barisan pasukan masuk melintasi perbatasannya ke wilayah timur Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk, dan mendarat melalui laut di kota Odessa dan Mariupol di selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan Reuters, Rabu (23/2/2022), siswa di Ukraina mendapatkan pelajaran tentang tata cara bertahan dari invasi saat ancaman Rusia semakin besar.
Para siswa di sebuah sekolah yang terletak di Kharkiv, 25 mil dari perbatasan timur Ukraina dengan Rusia, mendapatkan pelajaran tentang cara mengidentifikasi berbagai bahan peledak dan pentingnya rompi serta helm antipeluru. Mereka juga berlatih evakuasi dan belajar pertolongan pertama.
Spesialis pertahanan sipil, Oleksandr Shevchuk, mengatakan bahwa pelajaran tersebut telah populer di wilayah tersebut. Pada bulan Januari, siswa di ibu kota Kiev menerima pelajaran serupa setelah serangkaian peringatan bom tipuan di seluruh negeri.
"Kami ... membiarkan mereka mencoba seragam, rompi antipeluru, dan helm kami. Tunjukkan pada mereka apa saja bahan peledak, sehingga mereka dapat menyadari situasi yang mungkin terjadi pada mereka," ucap Shevchuk kepada Reuters, dikutip Kamis (24/2/2022).
Shevchuck menjelaskan, orang-orang yang memberikan pelajaran ingin menghindari kepanikan di kalangan siswa dan guru.
Seperti diketahui, ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin memanas ketika Citra satelit memperlihatkan penumpukan pasukan baru Rusia di perbatasan Ukraina pada November 2021 lalu. Puncaknya seperti yang kita lihat hari ini, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina.
(kri/nwy)