Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak generasi milenial untuk mengikuti 'Ajang Karya Video 4 Pilar MPR RI'. Bamsoet menyampaikan kegiatan ini menjadi upaya pihaknya dalam mensosialisasikan 4 Pilar MPR di media sosial.
Berlangsung hingga Desember 2021, kegiatan ini menargetkan 1.000 peserta SMA/SMK/sederajat dan 1 juta viewers. Untuk mengikuti ajang ini, Bamsoet menjelaskan peserta perlu membuat video tentang 4 Pilar MPR, yang kemudian diunggah di media sosial.
"Kegiatan ini merupakan cara kreatif MPR RI melakukan vaksinasi ideologi, khususnya bagi generasi milenial yang sangat terhubung dengan dunia digital" ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (19/11/21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para peserta bisa mengikuti kompetisi ini dengan cara men-gupload video bermuatan pesan Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Video tersebut bisa di-upload ke YouTube dengan durasi maksimal 10 menit, ke Instagram dengan durasi maksimal 2 menit, dan TikTok dengan durasi maksimal 60 detik," imbuhnya.
Dalam webinar 'Ajang Karya Video Empat Pilar MPR RI' yang digelar hari ini, Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan MPR melalui Biro Persidangan dan Pemasyarakatan Konstitusi MPR RI telah melakukan sosialisasi ke berbagai siswa SMA/SMK/sederajat.
Dalam pelaksanaanya, Bamsoet menyebut pihaknya turut bekerja sama dengan Jawa Pos Multimedia TV Network (JPM Network). Adapun hingga hari ini, tercatat ada 3.000 lebih siswa yang terlibat dalam sosialisasi, baik dari Bali, Bandung hingga daerah lainnya.
"MPR tidak akan mampu bekerja sendirian secara efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas sosialisasi Empat Pilar MPR RI, tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan. Ajang ini juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan energi dan potensi generasi muda, membangun kreativitas, mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi diri melalui kegiatan yang positif dan bermanfaat," jelasnya.
Melalui ajang ini, Bamsoet menyampaikan MPR juga mengajak milenial untuk bijaksana menggunakan media sosial agar tak terjebak lingkaran penyebaran hoaks. Ia mengatakan kegiatan ini juga bertujuan meminimalisir dampak media sosial, yang kerap membuat generasi muda kecanduan sehingga lebih sering menghabiskan waktu di kamar hingga bersikap anti-sosial.
"Dampak yang paling membahayakan adalah dekadensi moral generasi muda bangsa. Internet banyak menawarkan informasi yang begitu mudah diakses, namun penting kita sadari bahwa sebagian dari informasi tersebut dapat berpengaruh buruk pada mentalitas dan moralitas kita. Misalnya konten pornografi, aksi vandalisme, dan paham radikalisme," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini pun mengingatkan soal penyebaran paham radikalisme pada generasi mudah. Pasalnya, berdasarkan catatan Badan Intelijen Negara (BIN), pemuda dan remaja berusia 17-24 tahun merupakan kelompok usia yang menjadi target utama penyebaran paham radikalisme.
Bamsoet menyebut di usia ini, mereka menjadi sumber daya yang penuh semangat menggelora, namun masih dalam proses pencarian jati diri.
"Terlebih saat ini masih ada sebagian generasi muda yang bersikap antipati terhadap narasi wawasan kebangsaan. Survei CSIS mencatat ada sekitar 10 persen generasi milenial yang setuju mengganti Pancasila dengan ideologi lain," ujarnya.
"Sementara survey Komunitas Pancasila Muda yang dilakukan pada akhir Mei 2020 mencatat 19,5 persen responden kaum milenial merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai Pancasila penting atau relevan dalam kehidupan mereka," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, Ajang Karya Video 4 Pilar MPR RI merupakan kerja sama antara MPR dan JPM Network. Nantinya, video peserta yang terpilih akan ditayangkan dalam berbagai saluran tv lokal di bawah naungan JPM Network.
Dalam acara webinar, turut hadir Sutradara dan Seniman Yudha Wibisono. Hadir pula secara virtual ratusan siswa/i dari berbagai SMK/SMA, antara lain SMKN 7 Pontianak Kalimantan Barat, SMKN 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, SMA dan SMK Ngurah Rai Bali, SMK Kartini Batam, SMKN 7 Batam, SMA Kartini Batam, SMAN 3 Batam, serta SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo, Magelang.
(ncm/ega)