Mondelēz Indonesia sebagai bagian dari Mondelēz internasional mengajak masyarakat untuk bijak terhadap sampah plastik sejak dini. Gerakan peduli lingkungan ini menyasar siswa sekolah dasar (SD).
President Director, Mondelēz Indonesia, Prashant Peres, menjelaskan bahwa gerakan dengan hastag #BijakPlastikSejakDini ini merupakan komitmen Mondelēz Indonesia dalam pengendalian sampah plastik.
Pengelolaan plastik dilakukan melalui bank sampah untuk kemudian didaur ulang. Selain mengurangi dampak sampah plastik terhadap lingkungan, kegiatan ini, kata Prashant, juga dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan itu, Head of Corporate & Government Affairs Mondelēz Indonesia, Khrisma Fitriasari mengatakan, hasil daur ulang sampah plastik dapat digunakan kembali oleh masyarakat. Sehingga, tidak ada sampah plastik yang terbuang ke lingkungan.
Pada tahun ini, Mondelēz Indonesia telah menggandeng SDN Duren Tiga 13 dan SDN Duren Tiga 14 Jakarta Selatan dalam pengelolaan sampah plastik. Tercatat, sekitar 2,15 ton sampah plastik berhasil dikumpulkan dan didaur ulang menjadi furniture untuk keperluan sekolah, seperti meja, kursi, hingga rak buku.
Program ini merupakan salah satu respons terhadap Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Khrisma menjelaskan, program akan berlaku dalam jangka panjang.
"Komitmen program ini adalah jangka panjang, karena jangka panjang kami tidak akan melimit jangka waktunya," jelas Krisma dalam Konferensi Pers daring, Jumat (19/11/2021).
Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian LHK, Novrizal Tahar, mendukung kegiatan yang diinisiasi oleh Mondelēz Indonesia. Berdasarkan Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, setiap produsen bertanggung jawab untuk mengurangi penggunaan sampah plastik atau packaging produk mereka.
"Mondelēz Indonesia sudah menyampaikan roadmap pengurangan sampah oleh produsen yang merupakan tindak lanjut dari regulasi pemerintah nomor 75 tahun 2019," ucap Novrizal.
"Jadi seperti kita ketahui bahwa dengan dikeluarkan regulasi ini maka menjadi mandatori, tanggungjawab dan peran setiap produsen untuk mengurangi sampah atau produk packagingnya," lanjutnya.
Novrizal berharap, kegiatan bijak plastik yang menyasar siswa SD ini dapat menjadi inspirasi dan memotivasi produsen lain untuk melakukan hal serupa dalam mengurangi sampah plastik di Indonesia.
"Saya menyampaikan apresiasi atas komitmen dari Mondelēz dan saya berharap ini akan menjadi inspirasi, motivasi, dan stimulan bagi produsen-produsen di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, pihak Mondelēz Indonesia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran anak-anak terhadap lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah plastik.
"Harapannya nantinya anak-anak ini bisa memahami dan memiliki kesadaran untuk turut mengendalikan timbunan sampah plastik ini," lanjutnya.
(kri/lus)