Positivity Rate COVID-19 di DIY Turun, Uji Coba PTM Segera Digelar

Yogyakarta -

Positivity rate COVID-19 di DIY mengalami penurunan. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun memberikan lampu hijau untuk uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Kalau sifatnya uji coba silakan. Tapi, kalau mulai (menyelenggarakan) PTM belum," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, saat ditemui di Gedung DPRD DIY, Jalan Malioboro, Senin (7/9/2021).

Ia mengungkapkan, beberapa pelajar di DIY sampai saat ini belum semuanya mendapatkan vaksinasi. Hal tersebut yang menjadi pertimbangan Pemda DIY sampai saat ini masih menunda proses PTM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Guru dan tenaga pendidik sudah semua mendapatkan vaksinasi. Untuk siswa masih proses, mudah-mudahan segera selesai," jelasnya.

Rencana PTM di DIY, lanjut Aji, akan dilakukan setelah status PPKM Level 4 mengalami penurunan. Saat ini hanya guru yang boleh masuk ke sekolah secara reguler. Kini DIY telah berstatus PPKM Level 3.

"Ya sekolah bisa mempersiapkan terlebih dahulu sebelum PTM diberlakukan," kata Aji.

Untuk proses PTM, menurut Aji, ada banyak pertimbangan. Terutama parameter penentuan level, seperti Bed Occupancy Rate (BOR), positivity rate, dan jumlah kasus aktif.

Berdasarkan data dari Pemda DIY, ketiga parameter penting tersebut, DIY sudah jauh mengalami penurunan.

"Positivity rate harian per tanggal 6 September 2021 di DIY sudah turun di bawah lima persen sesuai ketentuan WHO yaitu 4,69 persen," ujar Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih, secara terpisah melalui keterangan tertulis Senin (6/9/2021).

Berty mengatakan, kasus aktif di DIY juga sudah jauh mengalami penurunan. Saat ini kasus aktif mencapai 8.127 kasus.

"Untuk Bed Occupancy Rate (BOR) kita yang kritikal mencapai 39,67 persen. Kemudian, BOR non kritikal 25,51 persen. Sedangkan untuk tambahan kasus positif Senin ini 198 kasus," jelas Berty.

Terbaru, DIY turun status menjadi PPKM level 3. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/9/2021) mengumumkan hal itu.