Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyebut capaian vaksin COVID-19 pelajar baru 62 persen. Capaian tersebut hanya untuk pelajar yang menerima vaksin dosis pertama.
"Untuk remaja dosis 1 sudah 62 persen dan untuk dosis 2 ada 5,9 persen," kata Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi detikcom, Minggu (5/9/2021).
Dinkes menjelaskan salah satu kendala pencapaian vaksin adalah ketersediaan vaksin Sinovac. Dinkes selanjutnya menjalin kerja sama dengan berbagai sektor yang punya jatah vaksin untuk pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendala awalnya pada vaksin. Karena harus jenis Sinovac dan kita kehabisan. Jadi harus kolaborasi dengan TNI, Polri dan yang lain-lain yang punya Sinovac," ujar Dewi.
Masalah ketersediaan Sinovac untuk pelajar kini sudah berhasil diatasi dengan baik. Selanjutnya Dinkes menggenjot capaian vaksin COVID-19 terhadap remaja khususnya pelajar.
Peningkatan capaian vaksin COVID-19 harus dilakukan agar izin sekolah tatap muka mendapat lampu hijau. Saat ini sekolah sebetulnya sudah siap tatap muka namun belum bisa menerapkannya.
Pencapaian target vaksin sebetulnya bisa saja dilakukan. Kemudahan disebabkan pengelolaan vaksin pelajar yang dilakukan sendiri di tiap sekolah. Vaksin COVID-19 diharapkan dapat melindungi siswa saat kembali bersekolah.
Diberitakan sebelumnya, Dinkes Gunungkidul menyebut capaian vaksinasi COVID-19 untuk pelajar baru 11,8 persen. Karena itu, ratusan murid menjalani vaksinasi di SMPN 2 Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Pemberian vaksin adalah bentuk percepatan vaksinasi tahap kedua. Saat itu angka capaian vaksin COVID-19 di kalangan pelajar baru 11,8 persen dari target 59.143 orang.
(row/row)