333 Yatim Piatu Akibat COVID-19 di Jateng Dapat Bantuan, Prioritas Masuk Polri

ADVERTISEMENT

333 Yatim Piatu Akibat COVID-19 di Jateng Dapat Bantuan, Prioritas Masuk Polri

Angling Adhitya Purbaya - detikEdu
Senin, 16 Agu 2021 20:59 WIB
333 Yatim Piatu Akibat COVID-19 di Jateng Dapat Bantuan, Prioritas Masuk Polri
333 Yatim Piatu Akibat COVID-19 di Jateng Dapat Bantuan, Prioritas Masuk Polri (Foto: Angling Aditya Purba/detikcom)
Semarang -

Kepolisian Daerah Jawa Tengah resmi meluncurkan program Aku Sedulurmu. Program ini memberikan bantuan kepada anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19. Hingga saat ini sudah ada 333 anak yang bakal dibantu hingga lulus SMA dan mereka mendapat prioritas masuk Polri.

Peluncuran program digelar di Hotel Patra Semarang. Istri Kapolri atau Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo selaku orangtua asuh dalam program itu ikut hadir dalam acara.

"Ini program pertama kali dilaksanakan untuk bantu anak yatim piatu akibat COVID-19. Semoga ini jadi inspirasi dan contoh. Agar mereka terjamin pendidikannya, agar mampu menggapai mimpi," kata Juliati dalam sambutannya, Senin (16/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dalam paparan yang diperlihatkan di layar, pada program Aku Sedulurmu sampai saat ini ada 333 anak yatim piatu yang sudah didata dan melalui jalur verifikasi kemudian mendapat bantuan pendidikan sampai lulus SMA. Untuk tingkat SD sebanyak 127 anak dengan bantuan masing-masing senilai Rp 4,6 juta per tahun, tingkat SMP 107 anak masing-masing senilai Rp 4,8 juta per tahun, dan SMA 99 anak masing-masing senilai Rp 7,2 juta per tahun.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan tidak ada yang siap menghadapi pandemi COVID-19 ini, termasuk anak-anak yang terpaksa kehilangan orangtua yang meninggal karena terpapar COVID-19. Maka ia berharap program ini bisa membantu anak-anak yatim piatu. Mereka juga bisa menjadi polri setelah lulus jenjang SMA.

"Kalau perlu lulus SMA tidak hanya masuk polri, bisa juga masuk TNI. Ini ada dari Kodam juga hadir," kata Luthfi dalam sambutannya.

Melihat banyaknya anak-anak yang kehilangan orangtua akibat pandemi, lanjut Luthfi, hal itu harus direspon dan menjadi panggilan tugas. Ia pun meminta Kapolres dan Ketua Bhayangkari di daerah juga harus menjadi orangtua asuh.

"Kalau mereka tidak punya orangtua asuh saya plminta Kapolres dan ketua Bhayangkari jadi orangtua asuh. Kewajiban kasatwil memantau sehingga mereka merasa mereka saudara kita. Mereka juga tidak tahu sampai kapan pandemi yang melanda. Ini panggilan tugas," tegasnya.

Ia menegaskan program tersebut tidak berhenti sampai di sini namun berlanjut terus. Salah satu anak yang mendapat bantuan, Indra Syahrul (17) mengucapkan sangat berterimakasih atas bantuan tersebut. Kini ia tinggal dengan kakaknya sedangkan ayahnya meninggal bulan Juli 2020 disusul ibunya bulan Nopember 2020 karena COVID-19.

"Sekarang saya ikut kakak, terimakasih sekali untuk bantuan ini. Sekarang say akelas XII di SMK," kata Indra dengan suara lirih.

"Saya kalau lulus ingin jadi polisi," tegasnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya mendukung program Aku Sedulurmu yang digagas Polda Jateng. Hal itu karena program tersebut sejalan dengan yang sedang dipersiapkan oleh Pemprov Jateng. Dari data dinsos Jateng saat ini ada 7.756 anak yang kehilangan orangtua baik yatim, piatu, dan yatim piatu.

"Skenario kami. Pertama dianggarkan APBD, bentuknya apa, untuk kehidupan sehari-hari, sekolah, atau apa. Kedua bicara dengan Baznas, kemarin sudah ada anak yang dimasukkan pesantren oleh Baznas. Kemarin teman-teman bilang, Pak Gub, gimana kalau ASN jadi orang tua asuh. Kemudian Pak kapolda nelpon, saya langsung semangat 45. Yuk bareng-bareng yuk. Ini praktik kemanusiaan yang adil dan beradab. Kami dukung penuh," tegas Ganjar.




(alg/erd)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads