Vaksin COVID-19 Berbayar Gunakan Sinopharm, Bisa Buat Anak Sekolah?

ADVERTISEMENT

Vaksin COVID-19 Berbayar Gunakan Sinopharm, Bisa Buat Anak Sekolah?

Rosmha Widiyani - detikEdu
Minggu, 11 Jul 2021 19:31 WIB
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 yang akan disuntikkan kepada anak usia 12-18 tahun di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/7/2021). Dalam rangka Hari Anak Nasional, Dinas Kesehatan kota Palembang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang menggelar vaksinasi massal COVID-19 terhadap anak usia 12-18 tahun dengan target 1.000 orang anak per hari. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI/Vaksin COVID-19 Berbayar Gunakan Sinopharm, Bisa Buat Anak Sekolah?
Jakarta -

Vaksin COVID-19 berbayar individu kini tersedia untuk masyarakat di Klinik Kimia Farma. Sesuai keterangan uru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, vaksin menggunakan merk Sinopharm.

"Sinopharm ya," kata Siti Nadia pada Minggu (11/7/2021) saat ditanyai jenis vaksin yang digunakan untuk skema individu di Kimia Farma, dikutip dari detikHealth.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm pada Kamis (29/4/2021). Hasil uji klinis BPOM bersama para ahli lainnya menyimpulkan vaksin memiliki tingkat keamanan dan efikasi yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam situsnya Badan POM menjelaskan, vaksin Sinopharm diberikan dua dosis dengan durasi 21-28 hari. Satu dosis vaksin dikemas dalam vial berisi 0,5 milliliter. Vaksin tidak diberikan untuk anak-anak.

"Indikasi yang disetujui adalah untuk membentuk antibodi, yang dapat memberi kekebalan untuk melawan virus SARS CoV-2 dan mencegah COVID-19 pada orang dewasa di atas 18 tahun," kata Kepala Badan POM RI Penny K Lukito.

ADVERTISEMENT

Vaksin COVID-19 Sinopharm telah menjalani uji klinik fase 3 dengan total 42 ribu subjek uji. Vaksin menunjukkan efikasi sebesar 78,02 persen dan pengukuran imunogenisitas setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua. Seropositive rate netralisasi adalah 99,52% pada orang dewasa dan 100% pada lansia

Pemerintah hingga kini terus berusaha meningkatkan cakupan dan kemudahan memperoleh vaksin. FSGI meminta pemerintah memberikan vaksin pada minimal 70 persen siswa jika ingin menggelar PTM terbatas.

"Setidaknya 70 persen dari jumlah peserta didik di satuan pendidikan sudah divaksin. Dengan demikian kekebalan kelompok di satuan pendidikan dapat terbentuk," ujar Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Mansur.

Pembelajaran Tatap Muka atau PTM terbatas rencananya akan digelar serentak pada 2022. Vaksin diharapkan bisa melindungi para siswa dari risiko terinfeksi COVID-19 saat belajar di sekolah. Vaksin COVID-19 tentunya harus diberikan pada siswa, guru, dan warga sekolah lainnya.




(row/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads