Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta agar para pelajar di tingkat SMA mendapatkan prioritas untuk menerima vaksin. Instruksi ini menyusul keluarnya izin Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak di rentang usia 12-17 tahun.
"Sekali lagi dari Pemkot Solo berikhtiar kemarin saya sudah tugaskan kepada bu Ning (Kepala Dinas Kesehatan), bu Etik (Kepala Dinas Pendidikan), anak SMA diprioritaskan untuk divaksin, sudah saya perintahkan kemarin," ujar Gibran kepada wartawan, Kamis (1/7/2021).
Dengan adanya vaksinasi terhadap para pelajar khususnya di tingkat SMA, sekaligus sebagai persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang kembali ditunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk PTM ditunda dulu, kalau penundaan PTM saya kira sebuah keputusan yang sangat tepat," kata putra sulung Presiden Joko Widodo ini.
Keputusan ini, kata Gibran, sebagai langkah antisipasi agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti munculnya penyebaran virus Corona di klaster sekolah.
"Kita tidak bisa memaksakan apalagi ini anak-anak kita, kalau sampai ada klaster sekolah itu adalah hal yang paling tidak kita inginkan," ucapnya.
Gibran juga menyebut bahwa kondisi kasus COVID-19 di Kota Solo sudah masuk dalam tahapan yang cukup berbahaya. Hal ini terlihat dari tingginya temuan kasus baru setiap harinya. "Ini sudah bahaya, penambahan kasus hariannya banyak sekali," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Gibran menunda sekolah tatap muka yang seharusnya mulai digelar pada tahun ajaran baru 2021/2022 Juli ini. Lonjakan kasus COVID-19 di Solo dan sekitarnya menjadi alasannya.
"Keadaannya seperti ini, terpaksa ditunda dulu. Yang jelas kita komitmen agar anak-anak bisa sekolah dengan nyaman. Nanti kan udah ada instruksi untuk memvaksin anak usia 12-17 tahun. Kita tunda dulu lah (PTM)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (30/6/2021).
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sempat berbicara masalah sekolah tatap muka saat berkunjung di Solo, kemarin. Dia pun menegaskan akan menunda belajar tatap muka.
"Nggak nggak, (PTM) nanti dulu. Zonanya merah ya enggak, ditunda," katanya.
(pal/pal)