Bidang lainnya adalah teknik sipil, teknik elektro, teknik mesin, matematika, fisika & amp, astronomi, arsitektur, dan teknik kimia. Bidang tersebut kecuali teknik kimia bahkan masuk juga dalam peringkat 10 besar ASEAN.
"Ini tantangan bersama dan kita perlu bergandengan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi serta riset sejalan dengan prinsip ITB," ujar Rektor ITB Prof Reini dikutip dari laman ITB dilihat detikcom pada Rabu (10/3/2021).
Prof Reini menjelaskan, rangking adalah salah satu indikator kegiatan yang dilakukan ITB. Yang lebih penting adalah upaya kepemimpinan transformasional di seluruh lini. Manajemen kampus juga harus mengikuti model kepemimpinan tersebut.
Terkait pengembangan ilmu pengetahuan, ITB berpendapat pemerintah sebaiknya menentukan cluster pada PTNBH sebagai penugasan khusus. Penentuan cluster ilmu pengetahuan juga dibarengi pendanaan khusus pada universitas.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah resources sharing terkait advanced lab equipments dan competitive collaboration. Keduanya bertujuan meningkatkan efektivitas program, namun tetap mendorong daya saing universitas tidak hanya ITB.
Saat ini, ITB dalam rilisnya menjelaskan telah mengawali dengan sejumlah program. Misalnya program MIRA Bersama MIT dan UKICIS dengan perguruan tinggi di Inggris, serta kerja sama dalam dan luar negeri lainnya untuk kemajuan ITB.
Sementara untuk prorioritas kegiatan, ITB fokus dalam pengembangan ilmu dan teknologi nano. Fokus lainnya adalah artificial intelligence & amp, information technology, bioteknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan. (row/erd)