FIB UI Klarifikasi Usai Disebut Undang Sejarawan Israel Jadi Pembicara

ADVERTISEMENT

FIB UI Klarifikasi Usai Disebut Undang Sejarawan Israel Jadi Pembicara

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 16 Sep 2025 11:00 WIB
Ilustrasi Kampus UI, Depok
FIB UI beri klarifikasi usai disebut undang sejarawan Israel. Foto: Grandyos Zafna/detikFOTO
Jakarta -

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) beri klarifikasi resmi usai ramai disorot mengundang sejarawan Israel, Ronit Ricci.

Ricci diketahui menjadi salah satu narasumber dalam acara Simposium Pernaskahan Nusantara XX dan Musyawarah Nasional Manassa VII.

Simposium yang bertema "Naskah Nusantara: Ingatan Kolektif dan Masa Depan Filologi Indonesia" itu akan berlangsung pada 15-17 Oktober 2025 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara itu diselenggarakan oleh Masyarakat Naskah Nusantara (Manassa) yang bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI dan mencantumkan logo Universitas Indonesia.

Dekan FIB UI, Bondan Kanumoyoso yang menandatangani surat pernyataan tersebut menegaskan sebagai institusi akademik pihaknya memiliki tanggung jawab moral untuk bersikap netral, independen, dan menjunjung nilai kemanusiaan dalam menghadapi isu-isu global.

ADVERTISEMENT

"Terkait konflik Israel-Palestina, FIB UI menyampaikan rasa simpati dan solidaritas kemanusiaan kepada seluruh korban serta menekankan pentingnya, perdamaian, dialog, dan keadilan sebagai prinsip yang sejalan dengan nilai-nilai akademik dan kemanusiaan universal," tuturnya dikutip, Selasa (16/9/2025).

4 Poin Klarifikasi UI

Dalam klasifikasi tersebut, FIB UI menegaskan empat poin penting, yakni:

1. FIB UI tidak memiliki keterlibatan atau afiliasi dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Manassa dan Perpusnas RI.

2. Pimpinan FIB UI tidak pernah menerima permohonan izin penyelenggaraan kegiatan tersebut di lingkungan FIB UI.

3. FIB UI tidak terlibat dalam pengorganisasian acara, termasuk dalam penentuan susunan kegiatan ataupun narasumber.

4. FIB UI senantiasa berkomitmen menjunjung tinggi nilai akademik dan kemanusiaan dalam setiap penyelenggaraan kegiatan ilmiah dan kebudayaan.

Bondan kembali menyatakan FIB UI akan terus konsisten dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kemanusiaan. Pihaknya juga akan memastikan setiap kegiatan yang berlangsung di lingkungan kampus sesuai prinsip akademik, etika, dan tata kelola yang berlaku di UI.

Klarifikasi Manassa

Dalam penelusuran detikEdu, informasi terkait Simposium tersebut tidak ditemukan di media sosial Instagram Manassa ataupun Perpusnas RI. Namun, telah dibagikan oleh akun literasi lain dan disoroti asosiasi pelajar Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesian Student for Justice in Palestine.

Sementara, sebagai penyelenggara acara, Manassa juga telah memberikan klarifikasi dan permohonan maaf tertulis melalui media sosial mereka. Disebutkan, mereka meminta maaf kepada Pimpinan UI atas pemakaian logo kampus tanpa prosedur.

"Kami, Mannasa, menyampaikan permohonan maaf kepada Pimpinan Universitas Indonesia atas pemakaian logo Universitas Indonesia tanpa prosedur sebagaimana mestinya dan akibat yang ditimbulkan dari pemakaian logo Universitas Indonesia tersebut," tulis permohonan maaf tersebut.

Selain itu, Manassa menegaskan acara tersebut tidak jadi diselenggarakan di UI dan telah melakukan perubahan acara serta narasumber yang akan hadir di Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XX.




(det/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads