IPB-Unpad Nyatakan Sikap: Sorot DPR, Kekerasan, dan Negara

ADVERTISEMENT

IPB-Unpad Nyatakan Sikap: Sorot DPR, Kekerasan, dan Negara

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 01 Sep 2025 19:30 WIB
Sejumlah massa aksi mulai berdatangan ke depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Massa berunjuk rasa terkait tunjangan DPR hingga kematian ojol yang dilindas rantis polisi.
Massa demonstrasi saat mendatangi gedung MPR/DPR, Kamis (28/8/2025). Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta -

Sejumlah perguruan tinggi di Jawa Barat menyatakan sikap terkait situasi nasional dan duka cita atas korban jiwa di aksi massa yang berlangsung sejak pekan lalu.

Rektor IPB University Prof Arif Satria menekankan, konstitusi menjamin kebebasan berpendapat setiap warga negara. Pihaknya juga meminta DPR dan pemerintah berempati pada masalah rakyat.

"Kami menghormati kebebasan setiap warga negara untuk berpendapat dan menyampaikan aspirasi sebagaimana dijamin konstitusi, meminta DPR RI dan pemerintah untuk lebih sensitif dan berempati terhadap masalah rakyat, mengedepankan dialog dan musyawarah dalam mencari solusi atas berbagai persoalan bangsa," kata Arif pada Pembukaan Dies Natalis ke-62 IPB University (1/9/2025) di Kampus Dramaga, Bogor, dikutip dari keterangan resmi kampus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Khususnya berkaitan dengan kemiskinan, pengangguran, ketahanan pangan, ketimpangan ekonomi, kepastian investasi, ketidakadilan sosial, konflik agraria, serta korupsi yang berpotensi mengganggu kesejahteraan umum dan menghambat upaya pencapaian Indonesia Emas 2045," sambungnya.

Menyorot korban jiwa dan perusakan fasilitas umum, Arif menambahkan, negara harus hadir melindungi seluruh rakyat, termasuk dari kekerasan dan tindakan represif.

ADVERTISEMENT

"Atas peristiwa itu kami menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya para korban, mengecam pihak-pihak yang melakukan anarkistis, serta menyerukan agar aparat negara senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban dengan pendekatan humanis, persuasif, profesional, dan menghindari tindakan represif. Negara harus selalu hadir dalam melindungi segenap rakyat Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Padjadjaran Prof dr Arief S Kartasasmita Sp M (K) M Kes Ph D menyatakan bela sungkawa atas wafatnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan usia dilindas rantis Brimob Polri.

"Terkait wafatnya Saudara Affan Kurniawan, driver ojek online saat aksi massa di Jakarta kemarin, Unpad turut berduka dan menyesali tindakan kekerasan yang melampaui batas. Kami meminta agar semua pihak lebih menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah, dan saling menghargai satu sama lain," kata Arief dalam akun Instagram @universitaspadjadjaran, Jumat (29/8/2025).

"Terkait tragedi ini, mohon segera mengusut tuntas agar keadilan tercipta," sambungnya.

Arief juga meminta pemerintah, DPR, dan masyarakat bertindak sesuai hukum.

"Kepada seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, parlemen dan civil society, mari kita bersama-sama menjaga kondusivitas, dengan bersikap dan berbuat sesuatu yang menjunjung tinggi hukum, keadaban, menjauhi sikap dan perbuatan yang dapat menyakiti komponen bangsa satu sama lain," sambungnya.

Arief mengimbau mahasiswa Unpad yang berpartisipasi dalam demonstrasi untuk menjaga keselamatan dan tidak terpancing pihak eksternal untuk melawan hukum.

"Kepada para mahasiswa Unpad yang melakukan aksi unjuk rasa, diimbau untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib, tidak melanggar hukum, serta tidak bertindak anarkis. Selalu jaga keselamatan dan keamanan masing-masing serta kelompok. Jangan terpancing, jika ada elemen luar yang mendorong untuk bertindak melawan hukum," ucapnya.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads