Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengusulkan tambahan pagu indikatif pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026 sebesar Rp 12,55 triliun.
Wakil Menteri Diktisaintek Fauzan merinci, pagu indikatif Kemdiktisaintek TA 2026 semula sebesar Rp 55,45 triliun. Pagu ini meliputi program pendidikan tinggi Rp 39 triliun, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi Rp 1 triliun, dan program dukungan manajemen Rp 15,42 triliun.
Usulan tambahan pagu indikatif Kemdiktisaintek awal pada RAPBN TA 2026 sebelumnya sebesar Rp 12,53 triliun. Penambahan usulan tambahan pagu indikatif Kemdiktisaintek pada RAPBN TA 2026 sebesar Rp 14,99 miliar. Total, usulan tambahan anggaran Kemdiktisaintek TA 2026 sebesar 12,55 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambahan anggaran terbesar berada pada Ditjen Pendidikan Tinggi sebesar Rp 7,9 triliun, Ditjen Sains dan Teknologi sebesar Rp 2,3 triliun, dan Sekretariat Jenderal Rp 2,2 triliun.
Fauzan menjelaskan, salah satu program Kemdiktisaintek TA 2026 yakni perguruan tinggi dengan penugasan khusus. Perguruan tinggi bersangkutan diminta mengatasi persoalan-persoalan di daerah seperti di 3T.
"Khususnya di daerah-daerah yang mengalami masalah kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya," kata Fauzan pada Raker Komisi X DPR dengan Mendikdasmen di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
(twu/pal)