Visa AS Diperketat, Kemdikti: Kerja Sama dengan Uni Eropa Buka Peluang

ADVERTISEMENT

Visa AS Diperketat, Kemdikti: Kerja Sama dengan Uni Eropa Buka Peluang

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 19 Jun 2025 13:31 WIB
Horizon Europe
Departemen Luar Negeri AS memperketat pemrosesan permohonan visa pelajar. Sementara itu, pembahasan kerja sama RI-Uni Eropa buka peluang studi dan riset. Foto: Trisna Wulandari/detikEdu
Jakarta -

Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (18/6/2025) menyatakan pihaknya akan mulai kembali memproses pengajuan visa pelajar dari warga negara asing yang kemarin sempat ditangguhkan.

Namun, semua pemohon visa pelajar sekarang wajib menyetel akun media sosial ke mode publik alias tidak dikunci. Akun media sosial pemohon visa akan ditinjau Pemerintah AS, khususnya dalam mewaspadai unggahan dan pesan yang dapat dianggap memusuhi AS, pemerintahan, budaya, lembaga, atau prinsip-prinsip pendiriannya, dilansir dari AP News.

Terkait pembatasan visa pelajar AS, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M Simatupang mengatakan kerja sama RI dengan Uni Eropa membuka peluang bagi pelajar Indonesia, dosen, dan peneliti untuk studi dan riset.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini peluang, kita harus lihat--seperti Duta Besar (EU untuk Indonesia) sampaikan--potensi. Karena kita berbagi visi yang sama, perhatian yang sama, ini menjadi peluang. Tentunya kita harus bersikap positif pada semua peluang, kita akan manfaatkan dengan baik," ucapnya usai membuka forum EU-Indonesia: Memperkuat Kemitraan yang berdampak pada Sains dan Teknologi di Grha Kemdiktisaintek, Jakarta, Kamis (19/6//2025).

Bekerja sama dengan Delegasi Uni Eropa dan Euraxess Worldwide for ASEAN, forum ini membahas Rencana Strategis Horizon Europe 2025-2027, mekanisme pendanaan, tujuan Uni Eropa, dan pengalaman peserta program pendanaan Uni Eropa-RI sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Horizon Europe adalah program pendanaan utama Uni Eropa untuk penelitian dan inovasi. Jumlah pendanaan untuk Horizon Europe 2021-2027 yakni sebesar 93,5 miliar Euro atau setara Rp 1,75 kuadriliun.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi menjelaskan kolaborasi Uni Eropa dan Indonesia melalui Horizon Europe memungkinkan kolaborasi internasional, terutama melalui jejaring universitas, untuk merespons isu penting global seperti perubahan iklim.

"Bagi Eropa dan Indonesia, kami merasa universitas adalah pilar masyarakat, dan ada banyak universitas di Indonesia yang melakukan penelitian. Jadi kami percaya pada Indonesia, sumber daya manusianya, dan kami ingin bekerja sama dengan mereka yang luar biasa ini, karena kami merasa untuk merancang penyelesaian tantangan global ini, kami butuh Indonesia di sisi kami," ucapnya.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads