Kampus Berdampak di Mata Pakar: Cara agar Mahasiswa Tak Gagap Teknologi & Komunitas

ADVERTISEMENT

Kampus Berdampak di Mata Pakar: Cara agar Mahasiswa Tak Gagap Teknologi & Komunitas

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 05 Mei 2025 15:00 WIB
Semringah 190 Mahasiswa Se-Indonesia Resmi Gabung Magang Merdeka detikcom
Ilustrasi program Kampus Merdeka. Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Kemendiktisaintek) meluncurkan program Kampus Berdampak pada April 2025 lalu. Program ini disebut sebagai penerus dari Kampus Merdeka.Kemendiktisaintek) meluncurkan program Kampus Berdampak pada April 2025 lalu. Program ini disebut sebagai penerus dari Kampus Merdeka.

Kampus Berdampak mempunyai kurikulum dan program yang sama. Akan tetapi, pelaksanaannya diatur oleh kampus masing-masing.

Airlangga (Unair) Prof Dr Sukardiman MS Apt menyampaikan pendapatnya mengenai program baru ini.Airlangga (Unair) Prof Dr Sukardiman MS Apt menyampaikan pendapatnya mengenai program baru ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BerkomunitasBerkomunitas

sesamanya. Sehingga keberadaan Kampus Berdampak menurut Sukardiman dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi mahasiswa.sesamanya. Sehingga adanya Kampus Berdampak menurut Sukardiman dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi mahasiswa.

Mereka menjadi punya komunitas lewat program ini. Dengan demikian, komunitas lokal akan kembali hidup.

ADVERTISEMENT

Sukardiman juga menyebut implementasi Kampus Berdampak yang memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam era digitalisasi ini, selain meluluskan mahasiswa yang pintar bersosialisasi, tapi juga handal dalamSukardiman juga menyebut implementasi Kampus Berdampak yang memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan skill mahasiswa dalam era digitalisasi ini, selain meluluskan mahasiswa yang pintar bersosialisasi, tapi juga handal dalam

Unair, Senin (5/5/2024).Unair, Senin (5/5/2024).

Transformasi Pendidikan dari Masa ke Masa

Sukardiman Indonesia telah mengalami banyak transformasi pendidikan. Ia membaginya menjadi tiga zaman yakni terjadi saat generasi bulgur, burger, dan blender.Sukardiman Indonesia telah mengalami banyak transformasi pendidikan. Ia membaginya menjadi tiga zaman yakni terjadi saat generasi bulgur, burger, dan blender.

"Setiap zaman punya kelebihan dan kekurangan masing-masing," katanya.

bulgur atau yang dialami Baby Boomer, pendidikan sangatlah terbatas. Namun, para pelajar pada masa itu menurutnya memiliki jiwa yang tangguh.bulgur atau yang dialami Baby Boomer, pendidikan sangatlah terbatas. Namun, para pelajar pada masa itu menurutnya punya jiwa yang tangguh.

"Meskipun demikian, karakteristik manusia yang dihasilkan zaman itu luar biasa tangguh, daya ingat yang kuat, etika sosial dan akademiknya tinggi," jelasnya.

Milenial, dan Z mengalaminya lewat fasilitas seperti laptop hingga power point.Milenial, dan Z mengalaminya lewat fasilitas seperti laptop hingga power point.

kognitifnya luar biasa, tetapi daya ingatnya menurun," bebernya.kognitifnya luar biasa, tetapi daya ingatnya menurun," bebernya.

Terakhir pada masa sekarang adalah generasi blender. Generasi yang berlangganan transformasi ini adalah para gen Alpha. Mereka sudah melangkah lebih jauh karena telah terpapar teknologi yang kompleks seperti kecerdasan buatan (AI) hingga virtual reality (VR).

Tantangan Adaptasi Pelajar di Masa Kini

Sukardiman mengajak anak muda melihat tantangan nyata yang harus mereka hadapi pada masa teknologi saat ini. Meski teknologi sudah marak, namun belum semua daerah di Indonesia mencapainya.Sukardiman mengajak anak muda melihat tantangan nyata yang harus mereka hadapi pada masa teknologi saat ini. Meski teknologi sudah marak, tetapi belum semua daerah di Indonesia mencicipinya.

"Tetapi ada hikmahnya yaitu kita lebih familiar dengan penggunaan IT seperti saat ini, ada kegiatan hybrid online. Itu berdampak positif," jelasnya.

Sukardiman Indonesia juga memerlukan kurikulum yang adaptif. Artinya harus mampu menjawab perubahan zaman.Sukardiman Indonesia juga perlu kurikulum yang adaptif. Artinya harus mampu menjawab perubahan zaman.

"Fenomena di Indonesia ketika terjadi pergantian kabinet, semuanya diganti. Seperti hari ini program MBKM diganti menjadi Kampus Berdampak. Jadi, perubahan itu harus ada signifikansi, transformasi menuju ke yang lebih baik," ungkapnya.MBKM diganti menjadi Kampus Berdampak. Jadi, perubahan itu harus ada signifikansi, transformasi menuju yang lebih baik," ungkapnya.




(cyu/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads