Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta akan membuka tiga program studi doktor baru. Ketiganya yakni Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ilmu Syariah, dan Sejarah Peradaban Islam.
Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar mengatakan prodi-prodi baru itu tengah dinilai oleh tim evaluator dari Kementerian Agama. Penilaian dilakukan lewat mekanisme asesmen lapangan.
Asep menyebut bahwa pembukaan tiga prodi ini merupakan upaya UIN Jakarta dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas jenjang magister dan pascasarjana. Menurutnya, keunggulan sebuah kampus dinilai dari program pascasarjana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga prodi baru ini berada di bawah fakultas yang berbeda. Komunikasi dan Penyiaran Islam berada di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom), Ilmu Syariah ada di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), dan Sejarah Peradaban Islam di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH).
Asep menuturkan sebelum dibuka program doktor, masing-masing fakultas di atas sudah menyediakan program magister. Misalnya Magister Komunikasi dan Penyiaran serta Magister Manajemen Dakwah di Fdikom.
Selain itu, di FSH juga telah diselenggarakan Magister Hukum Ekonomi Syariah dan Magister Hukum Keluarga sejak tahun 2009. Kemudian di FAH, telah ada juga program Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam serta Magister Bahasa dan Sastra Arab.
Prodi Diharapkan Dorong Tradisi Riset di UIN Jakarta
Kasubdit UIN Jakarta, Imam Bukhari berharap pembukaan tiga prodi doktor ini dapat membantu kampus yang terletak di Tangerang Selatan ini dapat mencapai reputasi internasional.
Ia juga meminta kepada para asesor agar dapat memberikan masukan supaya penyelenggaraan prodi bisa meningkatkan kualitas riset dan lulusan yang punya kualitas baik.
"Pastikan agar layanan pendidikan bermutu sehingga akan menghasilkan lulusan dan riset sesuai tujuan," katanya.
Disampaikan juga oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ahmad Tholabi Kharlie pembukaan tiga prodi baru tersebut menjadi bagian dari usaha dalam memperkuat tradisi akademik dan riset UIN Jakarta di tingkat lanjut.
"Dengan adanya program doktor baru ini, UIN Jakarta semakin siap mencetak akademisi dan peneliti yang berkontribusi bagi pengembangan keilmuan, khususnya dalam bidang komunikasi Islam, syariah, dan sejarah peradaban Islam," ujarnya.
Adapun Ketua LPM Prof Dr Khamami Zada mengatakan aspek yang digunakan untuk mengembangkan program doktor adalah mutu. Aspek tersebut menjadi utama dalam penilaian.
"Kami memastikan bahwa program studi jenjang doktor ini memenuhi standar mutu, yang diorientasikan pada daya saing global," tuturnya.
(cyu/nwk)